Pemkot Probolinggo Rangsang Pertumbuhan Ekraf dengan Pemasaran Online

Wali kota Hadi gelar pelatihan pemasaran online.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Berkembangnya ekonomi kreatif (ekraf) dalam era digital dewasa ini membuat Komunitas Noasih Kreatif Mandiri (KNKM) Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo tidak tinggal diam. Berlatar belakang komunitas yang bergelut di bidang online marketing yang terdiri dari berbagai perwakilan pemuda kelurahan se-Kecamatan Wonoasih ini menggelar pelatihan pemasaran online di ruang pelatihan Banger Telecenter, Kota Probolinggo.
Pelatihan yang dilaksanakan selama satu hari ini dihadiri Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Kepala Diskominfo Aman Suryaman dan Camat Wonoasih Deus Nawandi dan Manager Banger Telecenter Sukardi Mitho.
Wali kota Hadi, Rabu 8/1/2020 mengatakan tujuan pelatihan ini untuk memotivasi Komunitas Noasih Kreatif Mandiri (KNKM) menangkap peluang bisnis yang lebih besar. “Kalau ingin perubahan jangan tunduk pada kenyataan asalkan berjalan pada jalur yang benar. Kunci paling penting agar sebuah pemasaran produk UKM mendapatkan minat yang lebih banyak dari pembeli adalah harus menggunakan desain kemasan atau packing produk yang bagus dan menarik,” kata wali kota.
Koordinator Komunitas Noasih Kreatif Mandiri (KNKM) Is Aida Latifah, 30 tahun, asal Kelurahan Wonoasih menuturkan, ia sangat senang sekali dan berterima kasih atas dilaksanakannya pelatihan pemasaran online ini. KNKM ini terdiri dari 10 orang penggerak yang perlu ekstra latihan rutin yang bertujuan untuk membantu pemasaran UKM yang ada di wilayah sekitar Kecamatan Wonoasih.
“Dulu kami dilatih oleh kecamatan, sekarang kami melatih peserta. Ini suatu penghargaan dan kesempatan yang berharga. Kami berharap peserta pelatihan dapat menerapkan apa yang didapat dalam kegiatan ini,” ujar Is Aida.
Bagi para pelaku ekonomi kreatif, kalangan bisnis dan komunitas kegiatan semacam ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan memotivasi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Hasil dari seminar beberapa waktu lalu dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, mencapai iklim bisnis yang positif dan memberikan dampak sosial yang positif.
“Tujuan kami untuk membangun kolaborasi dan sinergi dalam ekosistem ekraf yang sehat. Menciptakan pelaku ekraf yang berkualitas, membangun komitmen bersama dalam pengembangan ekraf. Bisa menambah pelaku ekraf dan terjadi pertumbuhan ekonomi,” jelas wali kota Hadi.
Sejauh ini, Pemkot Probolinggo telah menyusun dokumen rencana aksi daerah pengembangan ekonomi kreatif. Akan tetapi, implementasinya masih mengalami kendala dalam pengembangan ekraf di daerah.
Diantaranya masih kurangnya kolaborasi dan sinergi antar akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah, media dan belum adanya perguruan tinggi dengan program studi yang terkait ekraf. Ditambah lagi kurangnya komitmen bersama dalam pengembangan ekraf di Kota Probolinggo.
Ekonomi Kreatif Kota Probolinggo merupakan salah satu komunitas yang bergerak dalam sektor-sektor yang masuk kedalam ekonomi kreatif di Kota Probolinggo. Ekonomi kreatif Kota Probolinggo yang tergabung dalam Forum Kota Probolinggo Kreatif. Terdapat beberapa sub sektor di Kota Probolinggo yaitu, fotografi, fashion, seni rupa, seni kriya dan kuliner, tuturnya.
Sub Sektor Fotografi, sebagai salah satu sektor yang berkembang di Kota Probolinggo, baik di kalangan pelajar dan umum. Beberapa komunitas yang ada didalamnya yaitu Probolinggo Makro Photography (PMP) dan Klik Photoconcept.
Sub Sektor Fashion, Fashion di Kota Probolinggo mulai berkembang dengan baik, seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat Kota Probolinggo. Salah satu yang mengembangkan sektor fashion yaitu Waldinanta Dwi Cahya dan D’Aisha Batik.
Sub Sektor Kriya, sektor kriya di Kota Probolinggo dikembangkan oleh Imam Irwanto, Griya Srikandi dan KK Handycraft. Sub Sektor Seni Rupa, Kota Probolinggo memiliki potensi seni rupa yang luar biasa, yaitu Aam Azmi, Agustinus Eko dan Seni Rupa SMAK Mater Dei. Serta sub Sektor Kuliner, dikembangkan oleh Agik Purbalingga.
Saat ini, pengembangan ekonomi tidak hanya bagaimana produsen mensuplai kebutuhan bahan-bahan pokok konsumen. Namun lebih dari itu, produk yang dihasilkan harus lebih keratif dan inovatif. Hal ini semata-mata bertujuan untuk bertahan dalam persaingan ekonimi secara global.
Ekonomi kreatif (ekraf) adalah konsep ekonomi baru yang mengedepankan ide kreativitas. Ekonomi kreatif menawarkan lapangan kerja baru bagi para pelakunya. Hal ini yang mendorong pemerintah Kota Probolinggo untuk memfasilitasi warganya yang menggeluti ekonomi kreatif, tandasnya.
Tujuannya untuk mendorong kiprah para pelaku ekraf, serta untuk mengapresiasi dan mempromosikan produk-produk ekraf Kota Probolinggo dengan mengger festifal. Festival merupakan ajang pertunjukan hasil karya para pelaku ekraf sehingga dikenal masyarakat luas. Festival tersebut melibatkan peserta dari berbagai subsektor seperti subsektor musik, fotografi dan videografi, kuliner, kriya, fashion serta visual art, tambahnya.(Wap)

Tags: