Pemkot Probolinggo Siapkan Rencana Kontingensi dan Prosedur Penanganan Bencana

Wali kota Hadi tinjau personil dan kesiapan peralatan BPBD.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Probolinggo menggelar apel gelar pasukan bencana hidrometeorologi, di depan kantor Wali Kota Probolinggo. Apel itu diikuti forkopimda dan ratusan peserta dari jajaran TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, BPBD, DLH, Dinkes P2KB, KSOP dan instansi terkait.

Diketahui, agenda ini dilaksanakan menindaklanjuti informasi dari BMKG Juanda perihal prakiraan awal musim hujan serta hasil keputusan rakor penanganan konflik sosial beberapa waktu lalu. Apel diawali peninjauan personil dan kesiapan peralatan seluruh peserta oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin bersama dengan Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani, Dandim 0820 Letkol Arh Arip Budi Cahyono serta Sekda drg. Ninik Ira Wibawati.

Wali kota Habib Hadi menyampaikan apel ini bagian dari kewaspadaan dan kesiapsiagaan tanggap bencana.

“Upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dengan sumber daya yang ada dari kesiapan personil, peralatan dan mobilisasi kendaraan dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Wilayah Kota Probolinggo,” terang Habib Hadi, Minggu (23/10).

Langkah-langkah antisipasi bencana hidrometeorologi juga disampaikan oleh wali kota, salah satunya adalah normalisasi sungai dari sedimentasi.

“Yang pertama langkah-langkah mungkin ada normalisasi sungai pengerukan karena sedimentasi tinggi, yang kedua pembersihan sampah-sampah. Kita juga mengedukasi kepada masyarakat untuk sadar diri, selain itu juga adanya pohon-pohon yang roboh, itu kita antisipasi,” jelas Habib Hadi.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penyambungan PJU (penerangan jalan umum) secara ilegal. Hal tersebut untuk menghindari kejadian korsleting listrik di saat musim hujan sekaligus sebagai pembelajaran dari kasus yang pernah menimpa pada tahun lalu.

Disampaikan oleh Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo, rencana kontingensi dan prosedur penanganan bencana juga telah disusun oleh BPBD Kota Probolinggo.

“Kemarin kami sudah mencoba membuat rencana kontingensi. Jadi misalnya di daerah selatan terjadi banjir ataupun luapan air, itu sudah kita siapkan. Poskonya ada di kantor BPBD, logistiknya ada di kantor kecamatan, kesehatannya ada di puskesmas, untuk pusat pengungsiannya ada di GOR, jadi sudah tersentral,” terang Kalaksa Sugito.

Selanjutnya, mengikut arahan kapolresta, BPBD diminta untuk menyusun satuan tugas penanggulangan bencana alam guna memudahkan komunikasi dan koordinasi antar instansi.
Sampah merupakan permasalahan yang harus fokus diselesaikan secara bersama-sama. Tidak saling menyalahkan. Bahkan jika diolah sampah bisa berguna dan bisa meningkatkan nilai ekonomi, tandas Habib Hadi.

“Mudah-mudahan dengan adanya acara ini ada sampah yang bisa meningkatkan perolehan ekonomi. Mon oneng cara mengolah sampah, bisa daddi daur ulang, komposting. Karena untuk berhasil pasti ada proses. Yang penting ada niat dan usaha mengelola barang bekas. Masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama,” ujar Habib Hadi.

Orang nomor satu Kota Probolinggo itu juga mengingatkan bahaya banjir yang salah satu penyebabnya adalah sampah yang dibuang sembarangan di aliran sungai. Habib Hadi mengimbau untuk para camat, lurah, maupun ketua pokmas untuk menggerakkan warganya untuk melakukan kerja bakti, bersih-bersih sampah.

“Kalau bisa jangan di grup, melainkan japri satu-satu melakukan kerja bhakti. Kalau butuh alat berat seperti ekskavator, kami bisa bantu. Yang penting ada ikhtiar dan doa, agar dijauhkan dari bencana seperti yang terjadi akhir-akhir ini,” tegas wali kota.

Pada kesempatan itu, wali kota kembali mengingatkan masyarakat mendukung kampanye “We Love Cities” dengan cara memilih atau vote melalui website.

“Kota Probolinggo bisa mendunia bukan karena wali kotanya. Namun, keberhasilan ini karena kekompakan warganya. Bisa dibantu ke istri, anak, dan saudara lainnya,” tuturnya.

Habib Hadi juga meminta kepada Ketua Pokmas Percajeh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bukan hanya sosialisasi.

“Anggota pokmas atau masyarakat yang diundang disini harus diberi peran untuk menyadarkan lingkungan masing-masing. Kalau lingkungan bagus, yang merasakan enaknya adalah masyarakat itu sendiri. Udaranya segar, bersih lingkungannya, bisa menjadi percontohan untuk lainnya dan akhirnya menjadi amal ibadah kita karena memberikan contoh yang baik,” tuturnya.

Hadir dalam giat tersebut sekaligus memberi arahan yaitu Wakil Ketua I DPRD Kota Probolinggo, Nasution. Pria yang akrab dipanggil Cak Yon tersebut memberikan apresiasinya terhadap Pemerintah Kota Probolinggo. Dan, mengumpamakan bahwa legislatif dan eksekutif seperti suami-istri yang harus berdiskusi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan warganya. Tampak hadir dalam giat tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Rachmadeta Antariksa dan Camat Wonoasih Deus Nawandi.(Wap.hel).

Tags: