Pemkot Sediakan Layanan Pengobatan Alternatif ala Thailand

22-pengobatan-alternatifBatu, Bhirawa
Meskipun telah memiliki beberapa rumah sakit besar, Kota Batu juga akan menyediakan rumah sakit khusus untuk pengobatan alternatif. Uniknya, rumah sakit ini tidak membutuhkan gedung besar sebagai sarana pendukungnya. Pelayanan kesehatan  ini diberikan dengan menggelar Tairo Practice secara gratis, dan salah satunya dilaksanakan di Balai Kota Batu, Senin (21/4).
Tairo Practic ini merupakan pengobatan alternatife yang menitikberatkan pada pembenahan tulang belakang yang merupakan organ penting bagi pusat syaraf menusia. “Dan kita ingin membangun rumah sakit besar, namun tidak membutuhkan gedung yang besar. Namun bentuk rumah sakit itu berada dalam diri kita masing-masing untuk saling menjaga kesehatan bersama orang di sekeliling kita,”ujar Master Ta Long, ahli Tairo Practic dari Thailand yang sengaja datang ke Indonesia untuk menularkan ilmunya.
Kemarin, Master Ta Long bersama 25 muridnya dari Indonesia membuka pelayanan Tairo Practice di Kantor Balai Kota Batu. Ratusan pejabat, PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan warga Kota Batu memanfaatkan momentum ini untuk mengobatkan keluhan kesehatan yang dimilikinya.
Dengan pemijatan dan pembenahan tulang belakang, banyak PNS dan warga sekitar yang akhirnya diketahui mengidap beberapa penyakit. Di antaranya, adanya syaraf yang terjepit, organ tubuh mudah kram, vertigo, hingga liver dan sesak napas. Bahkan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, juga ikut berobat dengan terapi ini.
“Bapak ini (wawalikota-red) mengalami stress dan kecapekan yang tinggi. Hal ini bisa diketahui dari panjang kedua kakinya yang saling berbeda,”ujar Ta Long dalam bahasa Tiongkok yang diterjemahkan oleh salah satu muridnya, shefu Shao Zheng ke Bahasa Indonesia. Demikian juga dengan pejabat yang mengalami gangguan jantung bisa terindikasi dengan mengikuti terapi ini.
Terapi ini, kata Shao Zheng, merupakan perpaduan seni pemijatan dari beberapa negara. Di antaranya, Tiongkok, Taiwan, Thailand, Burma, Jepang, Inggris, dan Amerika. Hal ini bermula dari kesenangan master Ta Long dalam belajar seni pemijatan di negara-negara tersebut.
“Sebelumnya, Master Ta Long juga pernah cidera tulang tangan yang sangat parah. Dan dengan terapi yang ia lakoni, akhirnya cideranya bisa sembuh. Sejak saat itu Master Ta Long berminat untuk mempelajari seni pengobatan ini,”tambah Shao Zheng yang kemudian diketahui berasal dari Semarang, Indonesia.
Besarnya manfaat terapi ini, maka mereka bekerjasama dengan Pemkot Batu, dan The Lions Club untuk member layanan kesehatan alternatif di Kota Batu. Termasuk mengembangkan ilmu ini kepada masyarakat dari kota ini yang berminat mempelajarinya. “Tidak ada biaya untuk mempelajari ilmu ini. Bahkan semua murid Master Ta Long diajarkan dan dianjurkan untuk memiliki jiwa sosial,”tambah Shao Zheng. [nas]

Tags: