Pemkot Segera Opas Stabilkan Harga Sembako

Operasi PasarSurabaya, Bhirawa
Menjelang bulan suci Ramadan harga sembako di pasaran mulai merangkak naik. Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kota Surabaya melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga-harga sembako.
Kepala Seksi Disperindagin kota Surabaya, Muhammad Sulthoni mengatakan, operasi pasar tersebut sudah dilakukan sejak, Senin (8/6) kemarin hingga Jumat (19/6) mendatang. Pihaknya mengakui harga sembako dipasaran terus mengalami kenaikan lantaran menjelang bulan puasa.
” Senin kemarin kita gelar di pasar Kedung Baruk dengan menyiapkan beras 750 kilogram, gula 735 kilogram, dan minyak 625 liter. Hari ini (Selasa) di Sukomanunggal dengan menyiapkan ketiga sembako ini mulai jam Sembilan tadi, dan ludes karena animo masyarakat tinggi,” terangnya kepada Bhirawa, Selasa (9/6) kemarin.
Sulthoni menuturkan, memang tujuan dari Disperdagin dalam operasi pasar kali ini untuk menyeimbangkan dan menstabilkan harga-harga sembako di pasaran menjelang bulan suci Ramadan.
Hal ini, diakui karena memang siklus tahunan selain menjelang tahun baru. ” Selain itu, operasi pasar kali ini juga merupakan langkah untuk menekan laju inflasi di Kota Surabaya. Jadi satu hari satu kali operasi pasar,” tambahnya.
Selama operasi pasar digelar, Disperindagin sudah menyiapkan lima ton gula dan 300 dus minyak. Untuk beras, Sulthoni mengatakan, distok dari Bulog. Namun dirinya masih belum bisa memberikan berapa jumlah anggaran yang dikeluarkan oleh Disperdagin dalam operasi pasar kali ini. Lanjut dia, Disperdagin juga masih mempunyai kemungkinan untuk memperpanjang gelaran operasi pasar kalau nanti hasilnya belum maksimal.
” Nanti kalau belum maksimal, operasi pasar akan kami perpanjang. Namun untuk sementara rencananya ya sampai Jumat minggu depan. Kita juga melakukan cek ke gudang-gudang sembako dan melakukan operasi di SPBU-SPBU jelang Ramadan kali ini,” paparnya.
Pihaknya menyebutkan beberapa komoditi yang akan digelontorkan dalam operasi pasar kali ini. Di antaranya gula, minyak goreng, dan beras. Untuk penambahan jenis sembako tergantung permintaan dari masyarakat.
“Kita menggandeng PT. Fajar Mulya untuk gulanya, UD. Mandiri untuk minyak goreng, dan Bulog untuk berasnya,” pungkasnya.
Sulthoni dalam operasi pasarnya kali ini mengatakan, akan terus melakukan sidak di pasaran guna menekan lonjakan-lonjakan harga yang melampaui batas. Seperti harga gula di pasaran mencapai Rp 12 ribu, minyak Rp 12 ribu. ” Kalau di kita (operasi pasar) hanya Rp 10.500, minyak juga sama yakni Rp 10.500. Namun dalam pembelian di operasi pasar satu orang dibatasi untuk beras 5 Kg, gula 2Kg, dan minyak 2 Liter,” imbuhnya. (geh)

Tags: