Pemkot Siapkan Rp15 Miliar untuk Renovasi GBT

Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya bakal melakukan renovasi secara menyeluruh fasilitas yang dinilai sudah mulai rusak di stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Renovasi tersebut rencananya bakal dilakukan pada 2020 mendatang. Sedangkan tahun ini melakukan melebaran jalan akses menuju GBT.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Ery Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya terus mengebut akses jalan menuju GBT. Selain itu, ada beberapa pengecatan dan semua kamar mandi dibersihkan dan diperbaiki saat jelang leg pertama final Piala Presiden yang mempertemukan Persebaya melawan Arema FC. Bahkan, ruang jumpa pers juga akan diperbaiki serta ruangan untuk wartawan.
“Kalau yang dalam waktu dekat hingga bergulirnya liga 1, yang kita lakukan adalah pelebaran akses menuju GBT. Tapi tahun 2020, kita akan menganggarkan sekitar Rp15 miliar lebih,” ujar Ery, dikonfirmasi, Rabu (10/4).
Berbagai sarana dan prasarana stadion yang bakal direnovasi seperti pengecatan, perbaikan AC dan berbagai maintenance lainnya. Sebab sarana-sarana tersebut sudah mulai ada yang rusak dan perlu pembaruan. Contohnya ada dinding yang dicorat-coret oleh Bonek. “Semuanya akan kita lakukan di tahun 2020,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati memastikan bahwa akses masuk menuju GBT itu terus dikebut mulai beberapa bulan lalu. Bahkan, ia mengaku penggarapan itu hingga tengah malam atau hingga pagi lagi.
Khusus sebelum pertandingan final leg pertama final Piala Presiden Selasa (9/4) lalu, kata Erna, jalan tersebut diberi agregat supaya tanahnya di situ bisa padat dan bisa dilalui. Sebab akses jalan itu akan menjadi pemisah antara pejalan kaki, motor dan mobil.
“Kami kerahkan tiga alat berat dan 17 truk yang riwa-riwi mengangkut tanah hasil galian bozem. Panjang akses jalan itu 400 meter dan lebarnya 20 meter, sedangkan jalan yang sudah beraspal lebarnya sekitar 8 meter, sehingga nantinya kalau itu selesai, akses masuk ke GBT lebarnya sekitar 28 meter,” pungkasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya Afghani Wardhana mengatakan, dalam setiap pertandingan yang berlangsung, pihaknya selalu menyiapkan kebutuhan sarpras untuk para penonton. Salah satunya adalah kebutuhan air dan kebersihan toilet di tribun ekonomi yang selalu mengalami kerusakan usai pertandingan sepak bola berlangsung. “Kita tidak menyalahkan siapa-siapa, tugas kita menyediakan sebaik-baiknya, namun kalau sudah baik seperti itu harapan kita jangan dirusak,” katanya.
Ia mengungkapkan sering kali usai pertandingan sepak bola berlangsung, sarpras seperti toilet mengalami kerusakan. Baik itu kerusakan pada kran hingga air tidak keluar. Apalagi, beberapa alat seperti gayung dan ember juga sering kali hilang. Kendati demikian, dalam setiap sesi pertandingan yang akan berlangsung, pihaknya selalu menyiapkan ember dan gayung sebanyak 110 buah.
“Kadang usai pertandingan itu hilang 40 sampai 70 (ember-gayung). Ya untuk pertandingan berikutnya kami belikan. Ketika sehari-hari kan tidak di pakai. Kami berharap Bonek bisa menjaga fasilitas yang ada di GBT. Silahkan memanfaatkan dengan baik tetapi jangan merusak terkait fasilitas dan paling penting jangan sampai alat-alat yang ada di dalam toilet itu hilang,” tandasnya. [iib]

Tags: