Pemkot Surabaya Akan Tetap Pertahankan Ikon Hi-Tech Mall

Meski kontrak PT Sasana Boga selaku pengelola Hi-Tech Mall selesai Maret ini, Pemkot Surabaya berjanji akan memerhatikan nasib para pedagang karena itu mereka diminta tak risau.[trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya meminta para pedagang di Hi-Tech Mall yang berada di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya untuk tidak risau. Sebab pemkot bakal memperhatikan nasib mereka, karena pemkot bakal mempertahankan ikon Hi-Tech Mall.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, kalau pun ada investor yang masuk setelah kontrak PT Sasana Boga selesai pada Maret 2019 nanti, Pemkot menyarankan kepada para pedagang agar tetap ada di Hi-Tech Mall. Walaupun nantinya gedung Hi-Tech Mall akan pindah.
“Meskipun bangunan gedungnya berpindah, tapi ikon Hi-Tech Mall tetap ada. Tidak akan pernah hilang di Surabaya. Sekali lagi saya tegaskan, Pemkot Surabaya akan tetap memperhatikan nasib pedagang,” ujar Eri, Selasa (19/2).
Eri mengatakan, proyek pembangunan gedung kesenian masih tahap perencanaan pada anggaran tahun ini. Rencananya, gedung kesenian itu dibangun di bagian tengah dari Hi-Tech Mall tersebut. Sementara, stan para pedagang IT tetap bisa berada di samping dan belakang.
“Jadi ada dua skema. Pertama semua dirubuhkan dulu. Atau dibangun yang samping dan belakang dulu. Setelah itu pedagang dipindahkan, baru dibangun yang depan untuk gedung kesenian. Nanti akan dibicarakan dengan para investor. Masih butuh pendiskusian tentang tahapan pembangunannya. Tahun ini masih fokus perencanaan dulu,” ungkapnya.
Menurutnya, pedagang nantinya terpaksa tidak bisa berjualan kembali saat kontrak dengan PT Sasana Boga telah habis dan belum ada investor pengganti. Namun ia masih akan tetap mementingkan kesejahteraan para pedagang.
“Insya Allah kita akan atur dan bertemu pedagang setelah kontrak berakhir karena saat ini masih kewenangan Sasana Boga. Dan Pemkot Surabaya pasti akan memperhatikan para pedagang dan akan tetap menjaga ikon Hi-Tech Mall,” jelasnya.
Saat ditanya apakah Pemkot Surabaya akan menyediakan tempat relokasi, Eri menyebut belum menyediakan tempat sementara bagi para pedagang untuk dapat berjualan. Sehingga nasib para pedagang memang masih belum ada kejelasan. “Belum ada pembahasan ke arah sana,” tuturnya.
Sebelumnya ratusan pemilik stan di Hi-Tech Mall melakukan aksi di depan Balai Kota Surabaya, Senin (18/2). Mereka menyerukan penolakan pengosongan Hi-Tech Mall oleh Pemkot Surabaya.
“Sejak Februari kami ingin meminta audiensi dengan wali kota. Tujuan kami tidak macam-macam, pada bulan tiga atau Maret tidak ada pengosongan itu aja,” ujar Koordinator Aksi dari Paguyuban Pedagang Hi-Tech Mall Sugiharto.
Sugiharto menjelaskan, pihak karyawan dan pemangku kepentingan telah menerima surat dari pengelola Hi-Tech Mall dari Pemkot Surabaya untuk segera mengosongkan seluruh stan. Kemudian dikembalikan lagi dalam keadaan kosong. Saat ini, masih ada 400 stan yang masih bertahan di Hi-Tech Mall. Mereka juga tetap menolak untuk pengosongan. [iib]

Tags: