Pemkot Surabaya Amankan Proses Pengadaan 5.255 Unit Komputer

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan saat memberikan keterangan pers di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Kamis (22/2).[andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya menyiapkan berbagai strategi dalam menyukseskan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Salah satunya melakukan pengadaan 5.255 unit komputer yang akan disebar ke sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP. Pengadaan ribuan komputer itu pun diawasi oleh Kejari Surabaya, Kejari Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengaku minta tolong kepada Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Pemkot Surabaya untuk melakukan pengadaan 5.255 unit komputer. Pengadaan pada 2018 ini untuk melengkapi kebutuhan komputer Pemkot Surabaya yang sudah tersebar di beberapa sekolah.
”Pengadaan ini bukan semata-mata untuk persiapan UNBK, karena kegiatan sehari-hari kita sudah menggunakan komputer, ulangan harian menggunakan komputer, ujian akhir juga menggunakan komputer,” kata Ikhsan saat jumpa pers di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Kamis (22/2).
Menurut Ikhsan, lelang itu diupayakan lebih cepat karena ia berharap pada saat ujian USBN yang akan dimulai pada 2 April 2018, sudah 100 persen memiliki komputer.
Selain itu, pada 2018 ini, mata pelajaran yang diujikan di USBN semua mata pelajaran, berbeda dengan tahun lalu yang hanya mengujikan tiga mata pelajaran. ”Makanya kami meminta ULP untuk segera melakukan pengadaan komputer itu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Pemkot Noer Oemarijati mengatakan setelah ada usulan dari Dinas Pendidikan, maka pihaknya langsung melakukan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan Dinas Pendidikan itu. Mereka juga meminta supaya pengadaan komputer itu sudah siap digunakan pada 2 April 2018.
“Sebenarnya, pengadaan itu bisa dilakukan dengan e-Katalog, namun ternyata e-Katalog belum tayang hingga saat ini. Makanya, kami meminta masukan dari berbagai tenaga ahli tentang solusi pengadaan ini. Kami juga meminta masukan dari pakar hukum Unair,” kata Noer saat jumpa pers.
Selain meminta masukan kepada tenaga ahli, proses pengadaan komputer ini dari awal diawasi dan diberi arahan oleh Kejari Surabaya, Kejari Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya. Supaya semua prosesnya tidak ada kesalahan sedikitpun.
“Mereka juga mendampingi ketika kami melakukan simulasi apabila tidak bisa menggunakan e-Katalog dan apabila lelang bagaimana. Dan, lelang ini ada dua, ada lelang umum dan lelang cepat,” imbuhnya. [dre]

Tags: