Pemkot Surabaya Bakal Bangun Bozem di Tengah Bundaran PTC

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau kawasan Bundaran PTC di Surabaya Barat, Senin (25/2). [trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya bakal membangun bozem baru di Jalan Mayjend Yono Soewoyo, tepatnya berada di lahan tengah bundaran PTC Surabaya. Pembangunan bozem itu bertujuan untuk menampung air ketika hujan deras turun. Sebab selama ini ketika hujan deras, air mengalir menuju ke Jalan HR Muhammad Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pembangunan bozem di kawasan PTC dinilai penting untuk mengantisipasi banjir di kawasan Surabaya Barat. Nantinya bozem itu bakal berfungsi sebagai penampung air ketika hujan deras turun.
Di samping itu, dengan adanya bozem tersebut diharapkan kawasan tersebut akan lebih hijau, sehingga dapat terhindar dari kesan gersang dan panas. Pihaknya memastikan pembangunan bozem itu dimulai, Senin (25/2).
“Lahan yang berada di tengah bundaran PTC itu nanti akan dibangun bozem, supaya ketika hujan turun air tidak lagi mengalir menuju ke Jalan HR Muhammad,” kata Wali Kota Risma di sela-sela meninjau kawasan Bundaran PTC Surabaya Barat bersama jajarannya, Senin (25/2).
Ia menyampaikan pembangunan bozem itu dilakukan secara swakelola. Artinya, tidak dilelangkan seperti biasanya. Sebab, ia menilai apabila dilelang akan memakan waktu panjang dan biayanya juga lumayan besar.
Sementara untuk luasan bozem mencapai sekitar 1 hektare atau 10 ribu meter persegi. “Jadi akan dikerjakan oleh teman-teman di Dinas PU Bina Bina Marga dan Pematusan,” jelasnya.
Selain membangun bozem, Pemkot Surabaya juga bakal memperlebar jalan di Bundaran PTC tersebut. Jalan yang sebelumnya hanya tiga lajur akan ditambah dua, sehingga menjadi lima lajur. Menurutnya, hal ini dinilai penting untuk mengurai kemacetan di kawasan itu saat memasuki jam-jam padat. “Bundaran PTC itu juga akan kita perlebar menjadi 5 lajur, jadi ada penambahan sekitar 7 meter,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini.
Wali kota peraih penghargaan Scroll of Honour Award dari UN Habitat itu memperkirakan jika proses pengerjaan bozem itu akan membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan. Apalagi, pengerjaan bozem itu akan dilakukan setiap hari. Sehingga dengan cara ini pengerjaan bozem bisa segera rampung. “Pembangunannya itu kira-kira sekitar satu bulan selesai,” pungkasnya. [iib]

Tags: