Pemkot Surabaya Gelar Baksos dan Layanan Terintegrasi di Eks Lokalisasi Moroseneng

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan bimbingan kepada siswa-siswa yang tinggal di eks lokalisasi Moroseneng.

Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Kota Surabaya menggelar Bakti Sosial dan Pelayanan Terintegrasi di Jalan Klakah Rejo Gang Lebar, RT03 RW09, Kelurahan Klakah Rejo, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jumat (3/5).
Kawasan ini merupakan salah eks lokalisasi yang di Kota Surabaya. Kini, warganya terus diberdayakan oleh Pemkot Surabaya. Pada saat acara itu, semua pelayanan yang ada di jajaran Pemkot Surabaya diboyong ke tempat tersebut, sehingga warga berbondong-bondong mengurus semua pelayanan yang dibutuhkan.
Hampir semua stand yang disiapkan oleh Pemkot, dipadati oleh warga untuk mengurus keperluannya masing-masing. Berbagai makanan dan minuman UMKM juga tersedia di tempat tersebut.
Bakti sosial itu dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Bahkan, pada saat itu Wali Kota Risma membakar semangat ibu-ibu yang ada di eks lokalisasi Moroseneng untuk membuka usaha dan bergabung dengan Pahlawan Ekonomi, sedangkan anak muda yang ada di kawasan itu juga diajak untuk bergabung dengan Pejuang Muda.
Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda merupakan salah satu program andalan Pemkot Surabaya untuk mengembangkan UMKM. Bahkan, pada saat itu Wali Kota Risma mengundang salah satu anggota Pahlawan Ekonomi yang saat ini sudah sukses dengan produknya yang bernama Selendang Semanggi.
Aminah, selaku pemilik produk itu menceritakan asal muasalnya yang dulunya berdagang semanggi keliling kampung. Sambil berkaca-kaca mengenang masa lalunya, ia pun menceritakan bahwa usahanya itu semakin sukses setelah bergabung dengan Pahlawan Ekonomi dan selalu dibimbing oleh mentor-mentor yang professional.
“Beliau ini bukti nyata bahwa kita semua bisa asalkan kita mau berusaha dan bekerja keras. Dulu dia juga merintisnya dari kecil, tapi sekarang produknya sudah masuk di minimarket-minimarket dan sekarang mobilnya sudah dua,” kata Wali Kota Risma menunjuk Aminah.
Setelah panjang lebar menyemangati warga, terutama ibu-ibu yang ada di eks lokalisasi itu, Wali Kota Risma kemudian berbicara secara khusus dengan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang turut hadir di acara itu.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu menjelaskan bahwa tas yang bagus, sepatu yang bagus dan baju yang bagus tidak menjamin dan tidak ada hubungannya dengan kecerdasan dan kepintaran.
“Oleh karena itu, jika kalian tidak punya sepatu bagus, tas bagus dan baju bagus tidak usah merengek-rengek kepada orang tuanya, karena itu tidak menjamin kalian akan juara kelas dan sukses,” kata dia.
Menurut dia, kesuksesan itu sejatinya tergantung anak-anak itu sendiri, karena seorang guru dan orang tuanya hanya membantu untuk mencapai kesuksesan itu. Apalagi, ke depannya anak-anak Surabaya itu akan bersaing dengan anak-anak di luar negeri, bukan lagi anak-anak yang ada di dalam negeri.
“Jadi, tidak perlu galau dan putus asa kalau hanya karena putus dengan pacarnya, ah itu kecil. Masih banyak yang harus kalian capai. Mulai sekarang tidak boleh lengah, maju dan maju lagi,” tegasnya.
Seusai acara itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa sengaja membakar semangat warga di eks lokalisasi Moroseneng itu supaya mereka mau menjadi pelaku usaha. Ia pun yakin bahwa dengan kesungguhan dan kemauan akan bisa menjadi pengusaha.
“Saya memang ingin menyemangati warga di sini, bahwa dengan kesungguhan dan kemauan, ternyata bisa, tidak perlu dia orang berpendidikan tinggi, tapi kalau mau, ternyata dia bisa juga,” tandasnya. [iib]

Tags: