Pemkot Surabaya Jadikan Balai Pemuda Laboratorium Budaya

Balai Pemuda saat ini masih dalam proses pembongkaran. [andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Perencanaan pengembangan seni budaya di Surabaya tahun ini tidak akan hanya fokus pada realisasi gedung kesenian di Hi Tech Mall. Namun pembangunan juga akan menyentuh kawasan Balai Pemuda.
Seiring dengan rampungnya pengerjaan parkir basement tahap dua di Balai Pemuda, kini Pemkot Surabaya sedang menyiapkan pembangunan open space atau kawasan terbuka untuk kemudian dijadikan laboratorium kebudayaan di Kota Pahlawan.
“Saat ini di Balai Pemuda sudah kami sudah bangunkan parkiran di bawah tanah. Dan bagian atasnya sekarang ada space luas yang nantinya akan kita kembangkan untuk penampilan seni budaya. Sesuai rencana tata ruang kota, di sana akan kita buat seperti laboratorium budaya dan kesenian di Surabaya,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Eri Cahyadi kemarin.
Ia menyebutkan space terbuka antara dua gedung utama di Balai Pemuda akan dijadikan tempat berkesenian dan budaya di Surabaya. Yang harapannya bisa mewadahi pada seniman untuk menampilkan karyanya.
Space terbuka itu cukup luas. Yang terhubung mulai depan Rumah Bahasa, depan Galeri DKS, hingga depan Gedung Merah Putih. Area terbuka tersebut tidak akan dibiarkan los, melainkan akan diberikan sentuhan pembangunan untuk pentas seniman.
“Kami akan membangun semacam panggung namun tidak terlalu tinggi, lalu juga ada tempat duduk yang nyaman di sekitar sana karena selama ini yang menonton biasanya berdiri. Lalu juga akan kita bangunkan air mancur juga agar tidak panas bagi penonton,” ucap Eri.
Akan tetapi Eri menegaskan bahwa perencanaan ini kini sedang digodok. Pemkot akan mengajak bicara pegiat kesenian seperti Dewan Kesenian dan juga Bengkel Muda Surabaya. Dua elemen tersebut akan diajak berdialog terkait bagaiamana space kesenian yang terbuka atau outdoor tersebut bisa direalisasikan.
“Sebab yang menggunakan adalah mereka. Kami ingin mereka juga diajak bicara supaya bisa menuangkan kebutuhannya dan pemikirannya. Dengan begitu saya berharap akan tumbuh saling memiliki di space seni budaya ini,” kata Eri.
Pemanfaatan space terbuka untuk laboratorium seni budaya ini nantinya tidak akan dipusat di Balai Pemuda. Melainkan juga bisa menanfaatkan taman yang memiliki ruang terbuka yang cukup luas. Seperti di Taman Bungkul, Taman Prestasi, Taman Jayengrono, Taman Cahaya, Taman Suroboyo dan sejumlah taman yang lain. Namun pengembangan fasilitasnya akan dilakukan bertahap dan diinisiasi di Balai Pemuda terlebih dulu.
“Harapannya setelah mereka sudah mahir latihan di depan khalayak umum, nanti akan digiring untuk pentas di gedung kesenian yang di Hi Tech Mall jadi agar kita tidak hanya punya ruang pentas indoor saja, tapi zaman now ini space nya terbuka,” katanya.
Sementara itu Sekjen Dewan Kesenian Surabaya Luhur Kayungga menanggapi positif rencana Pemkot Surabaya. Ia mengaku mendukung adanya perencanaan pengembangan Balai Pemuda untuk laboratorium kesenian dan kebudayaan.
”Kami mendukung kalau memang ada rencana pengembangan seperti itu, namun saya berharap agar seniman dan budayawan dilibatkan, supaya pembangunan tidak sia-sia dan agar pembangunannya juga sesuai dengan kebutuhan kami,” katanya. [dre]

Tags: