Pemkot Surabaya Menyambut Leg 1 Final Piala Presiden di GBT

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memimpin langsung renovasi yang dilakukan di stadion Gelora Bung Tomo.

Renovasi Toilet Tribun Ekonomi, Gayung Selalu Hilang Setelah Pertandingan
Kota Surabaya, Bhirawa
Pertandingan leg pertama final Piala Presiden 2019 yang mempertemukan derby klub asal Jatim, Persebaya Surabaya vs Arema FC menyedot banyak perhatian. Pemkot Surabaya sebagai pemilik stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pun mempersiapkan diri dengan matang. Diantaranya memperbaiki fasilitas stadion kebanggaan arek-arek Suroboyo tersebut.
Melalui Dinas Pemuda Dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, pemkot terus membenahi sejumlah sarana dan prasarana fasilitas di stadion GBT. Salah satu yang menjadi atensi pemkot adalah toilet yang berada di tribun ekonomi penonton. Selama ini, toilet menjadi salah satu hal yang dikeluhkan oleh para penonton karena sering mengalami kerusakan.
Kepala Dispora Kota Surabaya Afghani Wardhana mengatakan, dalam setiap pertandingan yang berlangsung, pihaknya selalu menyiapkan kebutuhan sarpras untuk para penonton. Salah satunya adalah kebutuhan air dan kebersihan toilet di tribun ekonomi yang selalu mengalami kerusakan usai pertandingan sepak bola berlangsung.
“Kita tidak menyalahkan siapa-siapa, tugas kita menyediakan sebaik-baiknya, namun kalau sudah baik seperti itu harapan kita jangan dirusak,” kata dia Afghani saat mematau langsung jalannya renovasi GBT, Selasa (9/4).
Ia mengungkapkan, sering kali usai pertandingan sepak bola berlangsung, sarpras seperti toilet mengalami kerusakan. Baik itu kerusakan pada kran hingga air tidak keluar. Apalagi, beberapa alat seperti gayung dan ember juga sering kali hilang.
Kendati demikian, dalam setiap sesi pertandingan yang akan berlangsung, pihaknya selalu menyiapkan ember dan gayung sebanyak 110 buah. “Kadang usai pertandingan itu hilang 40 sampai 70 (ember-gayung). Ya untuk pertandingan berikutnya kami belikan. Ketika sehari hari kan tidak di pakai,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Afghani, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini selalu memberikan perhatian penuh terhadap olahraga. Apalagi kepada Persebaya dan Bonek, khususnya Stadion Gelora Bung Tomo yang menjadi kebanggaan masyarakat Surabaya.
Namun begitu, masyarakat juga harus turut serta membantu pemkot menjaga sarpras yang ada di GBT tersebut. Sebab, anggaran yang digunakan untuk sarpras adalah uang dari hasil pajak yang juga berasal dari rakyat. “Jadi harus kita jaga bersama-sama dan mari kita manfaatkan sarana itu dengan baik,” terangnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para penonton sepak bola agar tidak merusak sarpras yang ada di GBT. Dan yang lebih penting adalah alat-alat yang ada di toilet jangan sampai hilang. Karena, jika sampai mengalami kerusakan, nantinya yang rugi adalah penonton sepak bola itu sendiri. Bahkan, pihaknya menyebut, kadang kala kran air itu sampai hilang, sehingga air terus mengucur keluar.
“Kami berharap bisa lebih tertib, bisa menjaga fasilitas yang ada di GBT. Silahkan memanfaatkan dengan baik tetapi jangan merusak terkait fasilitas toilet dan paling penting jangan sampai alat-alat yang ada di dalam toilet itu hilang,” imbaunya.
Menjelang dua hari sebelum pertandingan piala presiden antara Persebaya melawan Arema berlangsung, pihaknya mengaku sudah menyiapkan secara matang. Mulai dari perbaikan sarpras hingga penambahan kebutuhan sarpras untuk stadion. Bahkan, untuk kebersihan dan kebutuhan alat yang ada di toilet tribun ekonomi juga tak luput menjadi perhatian pihaknya. “Oleh karena itu kami berharap sekali lagi para penonton yang ikut menyaksikan pertandingan secara tertib dan menjaga kebersihan keamanan, dan ketertiban,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan kepada Persebaya dan Bonek bahwa pertandingan itu pasti ada yang menang dan ada kalah, sehingga harus siap menghadapi keduanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Bonek untuk tidak emosi apabila nantinya kalah, karena suatu saat nanti pasti akan datang kemenangan yang lebih besar lagi karena sudah menjadi orang yang bijak, sehingga dia berharap pertandingan nanti sore berjalan dengan aman dan kondusif. “Katanya, kekalahan itu adalah kemenangan yang tertunda, tapi saya ya berdoa supaya Persebaya menang,” kata Wali Kota Risma.
Menurut dia, sejak menjadi Wali Kota Surabaya tahun 2010 hingga saat ini, sudah berkali-kali menangani pertempuran Persebaya dengan Arema dan sudah banyak korbannya. Oleh karena itu, ia berharap pertandingan leg 1 Final Piala Presiden hari ini tidak ada lagi korban dan pertengkaran, terlebih dia sudah menyiapkan pertandingan itu dengan sebaik-baiknya.
“Sejak saya jadi Wali Kota Surabaya, beberapa kali korbannya, apa kita masih kurang? satu itu besar sekali bagi keluarganya, saya tidak mau besok ada korban dan pertengkaran karena saya mencoba menyiapkan yang terbaik untuk pertandingan hari ini,” kata dia.
Di samping itu, Wali Kota Risma juga mengajak kepada Bonek untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang ada di GBT, karena yang bangun dan membenahi GBT itu bukan uang wali kota atau pun uang DPRD. Namun, uang yang dipakai adalah uang warga Kota Surabaya.
“Yang bangun ini uang kita semuanya, jadi kalau kita merusak fasilitas ini, berarti kita sama saja membuang uang kita, sayang sekali kan, mending uangnya dibangun untuk perekonomian seperti kalian berusaha, membangun fasilitas sekolah dan bangun jalan dan gorong-gorong supaya Surabaya tidak banjir. Jadi, ayo sama-sama menjaga fasilitas GBT ini,” pungkasnya, [Zainal Ibad]

Tags: