Pemkot Surabaya Minta Pusat Segera Revitalisasi Pintu Air Petekan

Revitalisasi pintu air Petekan diyakini Wali Kota Tri Rismaharini menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi banjir di Surabaya.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya meminta kepada pemerintah pusat untuk segera merevitalisasi pintu air Petekan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yakin dengan merevitalisasi pintu air Petekan mampu menanggulangi persoalan banjir di Surabaya.
”Kalau pintu air di Kalimas itu bisa ditutup saat air pasang, maka daerah seperti Kalianak, Jalan KH Mas Mansyur, Nyamplungan, Pegirikan, Kapasari, Kapasan, Undaaan, sampai di kompleks Balai Kota Jalan Jimerto akan clear dari banjir,” kata Risma, Selasa (29/11).
Menurut Risma, Dinas PU Bina Marga Pemkot Surabaya sudah memantau pelaksanaan tender pengerjaan revitalisasi pintu air Petekan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). ”September itu masih ada, tapi di Oktober kok hilang,” kata Risma dengan nada kecewa.
Risma menegaskan, revitalisasi pintu air Petekan sangat mendesak untuk dilakukan oleh pemerintah pusat. Kalau di Surabaya hanya mengandalkan pembangunan rumah pompa air akan membutuhkan biaya yang mahal, karena butuh petugas kebersihan dan kemudian petugas jaga alat pompa itu sendiri. Namun dengan adanya pintu air Petekan yang sudah direvitalisasi, Risma yakin banjir tidak akan terjadi lagi.
Sementara itu terkait dengan banjir yang terjadi pada Jumat (24/11) kemarin Risma mengatakan kalau curah hujan saat itu super lebat. ”Kalau lebat itu katanya jika intensitasnya mencapai 90 mm per hari, sedangkan kemarin 194 mm per hari dan lama. Untung saja kita sudah siap, bahkan lebih siap dibandingkan kemarin. Kalau tidak entah bagaimana jadinya Kota Surabaya,” kata Risma menambahkan.
Seperti diketahui untuk menekan risiko banjir, Pemkot Surabaya intensif membersihkan saluran, terutama box culvert yang mungkin tersumbat karena sampah bawaan banjir sebelumnya. Seperti pembersihan yang menemukan karpet tersangkut disaluran box culvert.
Wali Kota perempuan pertama ini juga memasang box culvert di dekat lampu merah Royal Mall Jalan Wonokromo untuk mengantisipasi datangnya banjir, di antaranya daerah Jetis, Bundaran Dolog dan Graha Pangeran (dekat bank BNI).
Selain itu, Pemkot Surabaya juga memasang pompa untuk menarik volume air ke beberapa titik seperti Kali Jagir, Wonorejo 1, Rungkut dan pompa di daerah Kebon Agung.
”Kami juga sudah tambah kapasitas pompanya yang dulunya hanya satu setengah kini tiga meter per kubik. Penambahannya dua kali lipat,” ujarnya.
Upaya lain yang juga dilakukan Pemkot Surabaya adalah mengganti pompa-pompa lama dengan yang baru, membangun saluran baru, melakukan pengerukan dan memindahkan jembatan yang dianggap mengganggu dengan mengganti konstruksi yang baru. [dre]

Tags: