Pemkot Surabaya Petakan Wilayah Rentan Genangan

Wawali Surabaya Armuji saat mengecek kondisi saluran air di salah satu titik proyek box culvert beberapa waktu lalu.

Surabaya, Bhirawa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat belum ada tanda-tanda musim hujan datang di wilayah Kota Surabaya. Namun yang sedang terjadi saat ini adalah peralihan musim atau pancaroba.
Meski demikian, hujan tetap berpotensi turun. Prakirawan cuaca BMKG Maritim Tanjung Perak Adi Hermanto mengatakan, musim hujan diprediksi terjadi pada November. “Sepanjang Oktober ini masih peralihan musim. Tapi, ada kecenderungan cuacanya lebih basah daripada musim kemarau kemarin,” ujarnya, Selasa (4/10).
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan hujan turun pada masa peralihan musim saat ini. Salah satunya, efek La Nina yang menyebabkan atmosfer lebih basah. Menurut Adi, La Nina mengakibatkan kandungan uap air di atmosfer lebih tinggi. Hal itu menjadi salah satu faktor terbentuknya awan kumulonimbus.
Meski hujan mulai turun, intensitasnya masih rendah. Bisa jadi tidak turun atau terjadi setiap hari. Kalaupun hujan turun, partikel atau butiran air yang jatuh lebih besar dan deras.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengungkapkan, Pemkot Surabaya tengah melakukan persiapan menghadapi musim hujan. Diantaranya pengerjaan saluran atau pemasangan box culvert pada 55 titik di Kota Surabaya berhasil membuat beberapa kawasan rawan banjir, kini sudah tak muncul luapan air. “Kami akan mengecek kesiapan rumah pompa dan pengerukan saluran yang ada di kampung-kampung,” kata Armuji.
Selain itu, disejumlah tempat dilakukan perantingan pohon untuk meminimalkan dampak pohon roboh akibat angin kencang. Warga masyarakat juga diminta menginformasikan apabila menemui pohon yang lebat untuk dilakukan perantingan dengan menghubungi lurah, camat setempat atau Call Center 112.
Sementara itu, setelah mendapatkan rekomendasi dari Polrestabes Surabaya dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya, akhirnya pengerjaan koneksi saluran di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Biliton dikebut dalam waktu dua minggu ke depan, terhitung mulai tanggal 3-16 Oktober 2022. Proyek ini dilakukan untuk menyambungkan saluran kecil ke saluran yang lebih besar demi memperlancar saluran air di musim hujang.
Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Eko Juli mengatakan sebelum melakukan dua proyek ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polretabes Surabaya dan Dishub Kota Surabaya terkait rekayasa arus lalu lintasnya. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, dikeluarkanlah rekomendasi pekerjaannya itu harus dua minggu, mulai tanggal 13-16 Oktober 2022.
“Polrestabes Surabaya dan Dishub juga sudah memasang rambu-rambu penunjuk arahnya, baik yang di Jalan Panglima Sudirman maupun di Jalan Biliton. Sudah lengkap semuanya,” kata Eko.
Khusus untuk pekerjaan di Jalan Panglima Sudirman, Eko memastikan akan menutup separuh jalan. Awalnya, akan ditutup di sebelah timur dulu, sehingga hanya jalan di sebelah baratnya yang bisa dilewati. Kalau di sisi timur sudah selesai, akan pindah ke sisi barat.
“Panjang yang kita garap itu sekitar 20 meter untuk mengkoneksikan saluran di Embong Trengguli ke Embong Kenongo,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa pihaknya menggarap koneksi saluran itu siang-malam. Sedangkan untuk pemasangan box culvertnya biasanya dimulai pukul 21.00 – 05.00 WIB. “Nah, di jalur itu mungkin ada sedikit gangguan nanti karena memang mungkin belum diaspal,” kata dia.
Sementara untuk di Jalan Biliton, akses jalan sudah ditutup total sejak kemarin malam, tepatnya sekitar pukul 21.00 WIB. Khusus proyek di Jalan Biliton itu ditargetkan tuntas dalam dua hari, yaitu tanggal 3-4 Oktober, makanya sudah mulai kemarin ditutup total.
Eko memastikan bahwa pengerjaan saluran di Jalan Biliton ini untuk menghubungkan saluran di Jalan Nias ke Jalan Jawa yang panjangnya sekitar 12-15 meter. Hingga saat ini, pengerjaan saluran itu terus dikebut. Progresnya sudah sangat signifikan, karena semua box culvert di Jalan Biliton itu sudah terpasang semuanya.
“Rencananya, nanti sore kita akan cor jalan itu, dan insyallah besok pagi sekitar pukul 07.00 WIB sudah bisa dilewati meskipun mungkin belum diaspal,” katanya.
Oleh karena itu, Eko meminta maaf kepada warga Kota Surabaya atau pengguna jalan di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Biliton apabila ada sedikit kepadatan arus lalu lintas, karena memang ada proyek pengerjaan koneksi saluran. Ia juga mengimbau warga mencari alternatif jalan lain supaya di dua jalan tersebut tidak terlalu padat. [iib.wwn]

Tags: