Pemkot Surabaya Segera Aktifkan Jemur Handayani

Jemur HandayaniSurabaya, Bhirawa
Mengurai kemacetan di bundaran Dolog, pihak Dishub Surabaya memberlakukan arus baru dengan memanfaatkan putaran Jemur Handayani  untuk kendaraan dari Jemur Ngawinan.
Saat ini beban jalan Ahmad Yani di jam-jam padat kendaraan belum bisa terurai secara maksimal. Kepadatan terjadi ketika pengendara menumpuk di depan Kantor Depot Logistik (Dolog) atau seputar Taman Pelangi. Banyak persimpangan jalan tersebut menambah padatnya volume kendaraan. Ditambah, jika ada Kereta Api (KA) melintas semakin terlihat semrawut.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dishub Kota Surabaya akan memberlakukan simpang baru di Jalan Jemur Handayani di Frontage Road sisi timur. Ini untuk mengurai kendaraan yang melintasi rel kereta api dolog yang relatif sempit.
“Masih banyak kendaraan yang crossing dari Jalan Jemur Ngawinan melalui rel kereta api ke Bundaran Dolog sehingga terjadi bottle neck (jalan menyempit, red),” ujarnya Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajad, Rabu (6/1) kemarin.
Menurutnya, kecenderungan pengendara ini salah satu penyebab kemacetan. oleh karena itu dalam waktu dekat Dishub Kota Surabaya akan menyesuaikan simpang baru Jalan Jemur Handayani. Nantinya, pengendara dari Jalan Jemur Ngawinan yang hendak menuju ke utara, ke tengah kota, melalui Bundaran Dolog, tidak bisa langsung melintas ke rel kereta api. Harus berputar dulu melalui simpang baru ini.
Sementara untuk Frontage Road sebelah barat, Irvan mengatakan, Dishub harus menunggu penyelesaian fisik oleh Dinas PU Bina Marga untuk penerapan rekayasa lalu lintas. “Otomatis, semua rekayasa lalu lintas, baik perambuan, permarkahan, dan papan informasi penunjuk jalan harus menunggu bangunan fisik selesai. Minimal sampai Injoko,” katanya.
Meski demikian, Wahyu mengatakan rekayasa lalu lintas sebenarnya sudah dilakukan sebagian. Bersama Kepolisian dan Satpol PP, Dishub mengatur jalur mana yang bisa dibuka dan ditutup. “Tidak bisa kami buka semua, karena akan bottle neck di bangunan-bangunan yang belum terbebaskan. Yang sudah kami fungsikan untuk mengurangi beban jalan depan Hotel Pavilio sampai ke Injoko,” terangnya.
Dishub juga tidak bisa memutuskan untuk menutup semua ruas Frontage Road yang belum tuntas itu karena masih ada tempat usaha yang harus difasilitasi. Selain itu, Ia menjelaskan, akses jalan menuju Menanggal serta ke Masjid Agung Surabaya adalah ruas yang harus dibuka oleh Dishub. Sistem yang diberlakukan pun buka tutup.
“Beberapa persil di Frontage Road Barat yang belum terbebaskan, yang paling utama adalah SPBU di Jalan Ahmad Yani. Itu krusial. Selain itu, persil lainnya adalah kantor Dolog dan dinas pertanian, sebagian lahan Polda Jatim, serta Universitas Bhayangkara,” urainya. (geh)

Tags: