Pemkot Surabaya Segera ‘Sulap’ Jalan Tunjungan

TunjunganSurabaya, Bhirawa
Kawasan sepanjang Jalan Tunjungan sebentar lagi akan berubah. Khususnya pedestrian di Jalan yang memiliki sejarah panjang Kota Surabaya ini akan semakin lebar.  Pemerintah Kota (Pemkot) sudah menyiapkan lebih dari Rp8 Miliar untuk proyek yang menjadi bagian dari revitalisasi Jalan Tunjungan ini.
Kawasan di tengah kota itu sudah dimasukkan dalam kawasan cagar budaya. Bangunan di sepanjang jalan ini juga sebagian besar masih utuh seperti sedia kala. Sebuah deretan bangunan kuno yang memiliki nilai history. Selain deretan toko juga bangunan penggerak ekonomi lainnya.
Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Bappeko, dan semua stake holder pemerintah tengah bekerja keras mengembalikan wajah Jalan Tunjungan seperti dulu kala.
“Semua proses restorasi untuk Tunjungan menjadi destinasi wisata heritage sedang kita kerjakan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Wiwik Widayati saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (17/1) kemarin.
Ia juga menjelaskan guna menuntaskan itu Dinas Pariwisata pun telah membicarakan lebih detail menyangkut kampung di sekitar Jalan Tunjungan bersama pihak Camat dan Lurah. Saat ini, proses restorasi itu tengah berjalan dengan fokus pada pengembalian deretan bangunan.
Pemkot tahun ini menargetkan sisi timur Jalan Tunjungan lebih dulu. Setidaknya ada 12 persil atau lokasi di kawasan itu yang harus segera direstorasi. Persil ini berupa deretan toko, bank, dan hotel. Sebagian besar adalah milik perorangan. Deretan bangunan itu harus dikembalikan ke bentuk asal naneskosotik.
“Gedung Siola sudah mengawali. Ada museum, kantor Dinas Pariwisata, dan Dispenduk Capil di sini. Deretan bangunan berikutnya diharapkan bisa mengikuti,” tambahnya.
Pemkot saat ini sudah mulai membuka fasad (wajah) asli deretan toko yang kini sudah ditutup papan bisnis. Ada board dan seng dipasang permanen di deretan kawasan heritage tersebut. Pemkot pun mulai bongkar-bongkar penutup fasad bengunan Tunjungan.
“Terakhir pada akhir Desember kemarin, fasad di dua bangunan No 9 dan No 11 dibongkar. Tentu kami lebih dulu bekoordinasi dengan pemilik deretan toko itu. Rata-rata semua mendukung penuh,” katanya.
Setelah tahap pertama pembongkaran dilakukan di sisi timur, kemudian tahap selanjutnya berlanjut ke sisi barat Kawasan Tunjungan. Pemkot juga mengajak beberapa pihak yang memiliki tujuan sama untuk menghidupkan lagi suasana kawasan Tunjungan menjadi destinasi wisata heritage.
dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Iman Sonhaji mengatakan, pelebaran jalan akan dilakukan di dua sisi sepanjang Jalan Tunjungan. “Bu Erna (Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga,red) sudah menyiapkan lelang pengerjaan pelebaran pedestrian ini,” katanya.
Agus menyebutkan, Pemkot Surabaya menganggarkan dana APBD sebesar lebih dari Rp8 miliar untuk pelebaran pedestrian ini. “Kami berharap sebelum Juni, seluruh kegiatan revitalisasi Tunjungan ini selesai 100 persen,” ujarnya.
Proyek revitalisasi kawasan Tunjungan ini, menurut Agus masih berjalan. Sejumlah perbaikan seperti pengembalian antar muka bangunan di kawasan, masih terus berlangsung. “Dinas Pariwisata sudah mengajak pemilik bangunan untuk mengembalikan fasad (antar muka) bangunan ke bentuk aslinya,” ujarnya.
Pemkot, kata Agus, telah memproses pengembalian fasad bangunan Tunjungan sejak akhir Desember 2015 lalu. Tidak hanya itu, Agus membenarkan, akan ada kafe-kafe kecil dan tambahan lampu Penerangan Jalan Umum di kawasan Tunjungan.
“Supaya warga Surabaya mau jalan-jalan di sana dan nongkrong saat siang atau sore. Sekadar duduk-duduk saja di pedestrian tidak apa-apa, toh nantinya beli juga. Atmosfir ini yang mau kita bangun,” ujarnya. (geh)

Tags: