Pemkot Surabaya Segera Tutup Wahana TRS

Taman-Remaja-Surabaya-TRS-tampak-depan-adalah-wahana-permainan-tertua-di-Kota-Surabaya-Kamis-234.-[Gegeh-Bagus/bhirawa]-.

Taman-Remaja-Surabaya-TRS-tampak-depan-adalah-wahana-permainan-tertua-di-Kota-Surabaya-Kamis-234.-[Gegeh-Bagus/bhirawa]-.

Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya mempertegas rencana penutupan Taman Remaja Surabaya (TRS) dengan memastikan bakal menjadikan lokasi tersebut sebagai Kampung Seni Terintegrasi.  Sekkota bahkan memastikan Pemkot bakal mengelola sendiri kampung seni ini.
Sekretaris Daerah Pemkot Surabaya (Sekkota), Hendro Gunawan , Kamis(23/4) mengatakan, RUPS PT Star sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Keputusan RUPS , lanjut Hendro , salah satunya adalah menutup TRS.
Selain itu, kata Hendro, pihak pemkot juga telah melakukan evaluasi dari sisi keuangan TRS yang hasilnya memperjelas  penyelenggaraan usaha hiburan itu memang tidak menguntungkan. ” Beberapa tahun terakhir memang tidak menguntungkan. Kemudian yang kedua juga tidak ada pengembangan. Sarana dan prasarana juga tidak seimbang,” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota.
Mengenai siapa yang kemudian akan mengelola TRS, Hendro mengatakan pengelolaan langsung akan dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Ketika ditanya apakah sudah ada investor baru yang sudah menanti dalam hal pengelolaan TRS, Hendro mengatakan belum ada.
” Ini nanti (Kampung Seni,red) langsung dikelola oleh Pemkot. Ini nanti akan kita kembangkan,” tegasnya
Sementara pihak PT Star selaku pengelola TRS  mengatakan telah memenuhi semua kewajiban baik deviden maupun pajak kepada Pemkot Surabaya. Namun, Pemkot tetap saja mengusulkan agar pengelola Taman Remaja Surabaya dibubarkan.
Direktur Operasional PT Star, Pengelola TRS, Didik Harianto mengatakan, Pemkot Surabaya telah melayangkan surat pada Mei 2013 lalu yang berisi usulan pembubaran PT Star.
” Kami sudah melayangkan surat balasan untuk membicarakan hal ini, sekitar bulan November 2013 lalu. Tapi tidak ada respon,” kata Didik saat ditemui Bhirawa, Kamis (23/4) di wahana permainan anak-anak yang sudah melegenda ini.
Tidak hanya sekali, Didik mengatakan telah melayangkan surat permintaan audiensi dengan Pemkot Surabaya pada tahun 2014 lalu. Surat ini juga tidak direspon oleh pihak Pemkot Surabaya. Hingga akhirnya, berkaitan dengan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota Surabaya, DPRD Kota Surabaya memanggil perwakilan direksi untuk dengar pendapat.
” Saya menyampaikan hal ini kepada DPRD Kota Surabaya, karena belum ada respon dari Pemerintah Kota Surabaya,” terangnya.
Didik menambahkan, selama ini PT Star tidak pernah merugi. PT Star juga telah melakukan semua kewajiban dividen terhadap pemkot Surabaya, serta membayar pajak, retribusi parkir dan sebagainya. ” Kami selalu memberikan audit report setiap tahunnya,” ulasnya.
Namun, Didik mengakui, jumlah pengunjung TRS dari tahun ke tahun memang terus mengalami penurunan. Bila hingga tahun 2006 lalu jumlah pengunjung mencapai 1,2 juta per tahun, kini jumlah pengunjung menurun drastis. Sekarang ini, kata Didik, pengunjung TRS hanya mencapai antara 600 ribu hingga 700 ribu pengunjung per tahunnya.
Hal ini, karena tidak ada lagi penambahan wahana besar sejak tahun 2006 lalu. Selain itu, Kontribusi PT Star yang disetorkan ke pemkot tahun 2014 besarnya mencapai Rp 1,8 miliar. Karena itu, PTS Star menyatakan tak bisa memahami sikap Pemkot Surabaya yang ngotot menutup TRS. ” Ada penambahan-penambahan wahana kecil saja, karena sekarang ini wahana besar harganya bisa mencapai puluhan miliar,” tambahnya.
Baru-baru ini, wahana kecil yang ditambahkan oleh PT Star di TRS adalah Power Boat dan Istana Lampion. Masing-masing menghabiskan investasi rata-rata sekitar Rp 200 juta. Didik mengaku tidak berani berinvestasi karena terkendala masalah sertifikat Hak Guna Bangunan HGB yang tidak diberikan oleh Pemkot Surabaya, meski kontrak telah diperpanjang hingga tahun 2026.” Karena tidak ada HGB, saya tidak berani berinvestasi untuk mendatangkan wahana baru,” cetusnya. Didik pun menyadari,
Hal inilah yang membuat Taman Remaja Surabaya semakin terpuruk. Padahal, TRS sendiri berdiri sejak 1970 ini pernah menjadi primadona wahana bermain remaja dan anak-anak, dan merupakan tempat festival dan lomba kesenian tingkat TK sampai SMA. (geh.dre)

Tags: