Pemkot Surabaya Siap Lahan Ledakkan Bom di Medokan Ayu

Tri Rismaharini

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mendapatkan laporan dari Kapolrestabes Surabaya, Selasa (15/5) pihak kepolisian tengah melakukan penggeledahan di rumah kontrakan bomber Mapolrestabes Surabaya di Jalan Medokan Ayu VI Surabaya.
Hasilnya, ditemukan bahan peledak yang daya ledaknya lebih tinggi dibanding sebelumnya yang ditemukan di gereja. Karena daya ledaknya lebih tinggi, maka Kapolrestabes Surabaya berencana membawa bahan peledak itu ke Pusdik Brimob Watu Kosek Pasuruan.
Namun, Risma meminta untuk diledakkan di sekitar Medokan karena dia menilai jaraknya terlalu jauh. Bahkan, Risma bersedia menyediakan lahan lebar yang jauh dari rumah penduduk, dan ternyata Kapolrestabes pun menyetujuinya.
”Rencananya memang mau dibawa ke Pusdik Brimob, karena kalau diledakkan di situ khawatir kena rumah warga. Gak usah lah Pak (Kapolrestabes), saya carikan lahan di sekitar situ. Akhirnya, kita siapkan lahan BTKD (Bekas Tanah Kas Desa) di Madokan Sawah Timur yang luas, sekarang kita sedang melakukan penggalian di sana,” kata Risma di ruang kerjanya.
Pada kesempatan itu, Risma juga menyampaikan bahwa yang paling penting dalam musibah ini adalah deteksi dini. Sebab, apabila masalah keluarga ini bisa dideteksi sejak dini, maka dapat dipastikan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak akan ada korban lebih lanjut.
”Makanya, nanti malam saya akan ketemu dengan RT/RW. Besok (Rabu, red) pagi saya akan ketemu dengan kepala sekolah dan siangnya saya akan ketemu dengan takmir masjid untuk melakukan deteksi dini hal-hal seperti ini,” tegasnya.
Di samping itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan alat untuk mendeteksi dini warga-warga yang mencurigakan. Nantinya, Pemkot Surabaya bisa memantau warga itu apakah baru kembali dari luar negeri atau bagaimana, sehingga pengembangan alat ini nanti akan bekerjasama dengan pihak Imigrasi dan pihak kepolisian. “Semoga segera selesai. Nanti kalau sudah siap, akan saya sampaikan ke teman-teman media,” tegasnya.
Selain itu, Risma memastikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya juga membentuk trauma center untuk mendampingi anak-anak korban bom di Surabaya. Meskipun, sejak awal kejadian, tim psikolog Pemkot Surabaya sudah mendampingi pihak keluarga yang menjadi korban bom. “Trauma center ini anggotanya gabungan, tidak bisa pemkot saja, meskipun kami memiliki banyak psikolog. Nanti anggotanya ada dari pihak kepolisian supaya bisa mengikuti perkembangannya. Kami juga dampingi anak-anak di sekolah korban dan di kelas korban,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga meminta warga Kota Surabaya untuk tidak takut dan tidak khawatir terhadap ancaman ini. Sebab, kalau warga Surabaya takut, maka akan semakin diinjak-injak. Ia juga mengingatkan bahwa semuanya sudah ada yang mengatur dan warga Surabaya akan dilindungi oleh Allah. “Saya juga tidak hanya berdoa, tapi saya berbuat apapun yang saya bisa,” pungkasnya. [dre]

Tags: