Pemkot Surabaya Tunda Car Free Day

3-poto kakiPemkot Surabaya, Bhirawa
Acara Car Free Day (CFD) di Jalan Darmo untuk hari Minggu (17/1) ditiadakan. Hal ini mengingat pasca serangan teroris di Jalan MH Thamrin Jakarta maka kota Surabaya dilakukan penjagaan ketat.
Otomatis warga kota Surabaya dan warga luar Surabaya yang hendak masuk ke Kota Pahlawan, hari Minggu tersebut bisa melewati jalur pusat kota.
Tiga jalan protokol yang biasanya diselenggarakan CFD yakni Jalan Raya Darmo, Jalan Tunjungan dan Jalan Kertajaya bisa difungsikan normal alias bisa dilewati kendaraan.
”Ini untuk sementara, kegiatan CFDdi Surabaya ditiadakan hingga perkembangan lebih lanjut,” tegas Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan, Novi Dirmansah.
Menurutnya Poin tersebut merupakan keputusan rapat di kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (15/1) kemarin.
Rapat tersebut dihadiri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya terkait diantaranya BLH, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas). Termasuk dari Polrestabes Surabaya dan juga beberapa komunitas yang selama ini aktif menyemarakkan gelaran CFD.
“Mengacu pada hasil rapat tersebut, untuk sementara pelaksanaan kegiatan CFD di lokasi Jalan Raya Darmo, Jalan Tunjungan dan Jalan Kertajaya ditiadakan. Jadi ketiga ruas jalan yang biasanya dipakai untuk CFD tersebut, Minggu ini bisa dilintasi kendaraan,” ujarnya.
Dikatakan Novi, meskipun untuk sementara kegiatan CFD di Surabaya tidak digelar, tetapi  masyarakat Kota Pahlawan yang terbiasa berolahraga di hari Minggu pagi, tetap bisa menyalurkan hobi olahraganya. Semisal melakukan jogging maupun nggowes (bersepeda). Tentunya tidak di ruas jalan-jalan tersebut, seperti bila ada CFD.
“Masyarakat tentunya tetap bisa berolahraga. Tapi kegiatan CFD dan penutupan jalan, sementara ditiadakan,” sambung Novi. Dinas Perhubungan akan menertibkan peralatan penutup jalan semisal palang kuda yang selama ini menjadi penanda adanya CFD.
Tujuannya, agar tidak terjadi penutupan jalan oleh masyarakat. Masyarakat juga diimbau untuk tidak menutup sepihak jalan-jalan yang biasanya digunakan sebagai pusat kegiatan CFD tersebut.
Dari pantauan Bhirawa tampaknya peniadaan CFD ini tidak mempengaruhi aktifitas warga kota Surabaya yang ingin berkumpul dan berolahraga di Minggu pagi.  Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo tetap ramai. Meski tidak seramai saat CFD biasanya.
Salah satu pengunjung Taman Bungkul, Hadi (30) asal Lakarsantri Surabaya yang bersepeda dari rumahnya mengaku tidak tahu kalau CFD Minggu pagi ini ditiadakan.
”Saya lewat kertajaya juga tidak ada,” katanya. Dia mengaku, memang biasanya dia datang ke Taman Bungkul untuk mampir saat Minggu pagi seperti ini.
Ia bersama tiga orang temannya dia berkumpul di taman Bungkul. Hadi mengaku tidak khawatir dengan adanya peristiwa di Jakarta Kamis lalu. Namun, dia mengapresiasi inisiatif Pemkot Surabaya meniadakan CFD.
”Baiknya memang ada antisipasi seperti ini. Saya datang ke sini cuma mau kumpul sama teman-teman, sudah enam bulan kami rutin kumpul di Taman Bungkul ini,” katanya.
Sementara itu menurut Kabid Perlindungan Masyarakat Bakesbang Linmas Kota Surabaya, Agus Purnomo menegaskan, mengacu pada saran dari Satuan Intelkam Polrestabes Surabaya, CFD untuk sementara ditiadakan dengan pertimbangan situasi dan kondisi keamanan.
”Makanya ini kami sosialisasikan kepada warga. Intinya masyarakat tidak perlu takut, tetapi harus meningkatkan kewasapadaan,” ujar Agus.
Agus menambahkan, Bakesbang bersama Satpol PP juga akan menempatkan personel di setiap lokasi CFD untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal ditiadakannya CFD untuk sementara waktu. [dre]

Rate this article!
Tags: