Pemkot Surabaya Tutup Terminal Kenjeran

Peresmian Shelter Bulak per 1 April 2015 oleh Pemkot Surabaya masih dalam tahap uji coba operasional, Rabu (1/4). [gegeh bagus/bhirawa]

Peresmian Shelter Bulak per 1 April 2015 oleh Pemkot Surabaya masih dalam tahap uji coba operasional, Rabu (1/4). [gegeh bagus/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Mulai ditutupnya Terminal Kenjeran secara resmi kemarin (1/4), diikuti dengan pengalihan  semua penumpang dan angkutan kota ke terminal baru yakni Kedung Cowek tepatnya kanan Suramadu.
Namun dalam pemindahan tersebut, sejumlah sopir lyn menolak lantaran masih ada sopir yang dirugikan. Hal ini dikarenakan para penumpang telah diambil oleh armada lyn lainnya.
Dari pantauan Bhirawa di terminal Kenjeran masih banyak lyn yang terparkir di area milik Lantamal ini. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan sebelum Pemkot Surabaya memindahkan operasional terminal.
Selain itu, spanduk warna kuning terpasang di halte shelter, bertuliskan, ‘ Diberitahukan efektif per tanggal 1 April 2015 Shelter Bulak Surabaya telah resmi dibuka dan dioperasikan’.
Di terminal baru yakni Kedung Cowek hanya terlihat beberapa lyn yang berhenti diparkir didalam. Meski luasnya lebih besar dari terminal Kenjeran yakni 7000 M2 masih terlihat kosong melompong dan hanya ada penjaga terminal.
Pimpinan unit kerja Lyn R, Fuad Pribadi mengatakan, pindahnya terminal Kenjerang ke Kedung Cowek banyak para sopir yang tidak setuju. Menurut Fuad, tidak setujunya dikarenakan masih ada konflik sesama para sopir lyn.
” Sebenarnya secara gak langsung gak setuju, tapi ini kan program pemerintah. Jadi kita mau pindah asal permasalahan ini sesegera mungkin bisa diselesaikan oleh pemkot. Karena ada penumpang yang diambil armada lainnya, ini kan bisa menimbulkan konflik,” terang Fuad ketika ditemui Bhirawa di terminal Kenjeran, Rabu (1/4) siang.
Fuad yang juga sopir lyn R berharap Pemkot melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya segera merembukan kembali agar tidak terjadi masalah disaat para sopir boyongan ke terminal barunya. Apalagi penumpang paling banyak juga dari Pantai Ria Kenjeran yang jaraknya sangat dekat dengan terminal Kenjeran.
” Jadi Pemkot harus merundingkan kembali dengan seluruh para sopir agar tidak ada yang dirugikan sesama armada. Dan untuk sementara kami bersama seluruh para sopir juga masih bertempat di terminal Kenjeran,” harapnya.
Sementara itu, Plt Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajad menegaskan, semua jalur angkutan semula ke terminal Kenjeran sudah dipindahkan ke terminal Kedung Cowek.
Keberadaan terminal Kenjeran, menurut Irvan, berada di atas asset yang bukan milik Pemkot Surabaya, tapi milik Lantamal. Bahkan, nilai biaya sewa lahan justru semakin tinggi, yakni 150 juta pertahun, padahal itu hanya dipakai sepertiganya.
” Selain terminal Kenjeran resmi ditutup dan dialihkan ke terminal Kedung Cowek, kami juga melakukan uji coba operasional shelter Bulak. Lokasi yang berdekatan dengan SIB (Sentra Ikan Bulak) ini sangat berguna karena terminal yang baru ini kan jauh dari pantai ria Kenjeran,” ujar Irvan ketika ditemui di ruang kerjanya.
Menurut Irvan, idelanya shelter Bulak menyatu dengan kawasan tujuan penumpang, sehingga penumpang tinggal naik angkutan. Irvan mengakui dimand penumpang paling banyak karena dekat dengan pantai ria Kenjeran.
” Diharapkan terminal Kedung Cowek semakin ramai. Apalagi terminal yang sudah dibangun sejak 2011 itu berada di akses Suramadu. Di terminal itu juga ada jalur Surabaya-Madura, bahkan izin trayeknya sudah dikeluarkan Pemprov Jatim. Karena lintas kota itulah, maka izinnya dikeluarkan Jatim,” imbuhnya.
Irvan mengakui jika pengalihan terminal ini memang masih dalam tahap sosialisasi. Hal ini juga masih tak dipatuhi pemilik angkutan kota yang masih kembali ke terminal itu. Penindakan pun belum dilakukan karena masih tahap sosialisasi. Harapannya, pengalihan terminal Kenjeran ke Kedung Cowek, semakin memudahkan dan member manfaat bagi warga.
” Memang ada yang masih keberatan para sopir. Dan minggu depan akan kita undang dan kita bicarakan untuk evaluasi kembali serta meminta para sopir memberikan usulan-usulannya,” tambah Irvan.
Sekadar informasi, armada angkutan kota di terminal Kenjeran mencapai 470 dari 12 lyn yang ada. Jumlah itu memang sudah cukup untuk membuat terminal baru. Apalagi jika itu digabung ke terminal Kedung Cowek, maka keberadaannya akan semakin ramai. Belum lagi, ada empat armada dari Madura juga sudah masuk ke terminal Kedung Cowek. (geh)

Tags: