Pemkot Surabaya Vaksinasi Guru, Dosen dan Pedagang

foto ilustrasi

Terima 21.770 Vial Vaksin
Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya menerima sebanyak 11.770 vial vaksin merek Sinovac serta 10.000 vial AstraZeneca, Senin (22/3). Rencananya, vaksin tambahan ini akan digunakan untuk menuntaskan vaksinasi bagi pedagang, guru dan dosen di Kota Surabaya.
Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mulai Selasa (23/3), tambahan vaksin yang baru diterima itu akan digunakan untuk melakukan vaksin bagi pedagang, guru dan dosen di Kota Pahlawan. Diharapkan penyuntikan vaksin kepada pedagang dan pelayan publik bisa segera rampung.
“Saya berharap suntik vaksin ini untuk pedagang, guru, dan dosen bisa cepat selesai. Sehingga pedagang berjualan merasa nyaman, sedangkan untuk pendidikan sebelum tahun ajaran baru juga bisa merasa yakin pada saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM),” kata Eri.
Eri menjelaskan, ketika penyuntikan vaksin bisa lebih cepat, maka secara otomatis Pemkot Surabaya akan dapat tambahan lagi untuk vaksin berikutnya. Sehingga untuk sasaran atau tahap selanjutnya, bisa segera dilakukan. Tambahan vaksin yang diterima Pemkot kali ini ada dua merek, yakni Sinovac dan AstraZeneca. Menghitung jumlah vaksin yang diterima ini cukup untuk seluruh pedagang, guru dan dosen di Surabaya.
“Tadi sudah dihitung untuk pedagang, guru dan dosen, Insya Allah sudah cukup dan kemungkinan malah ada sisanya. Nah, ini (sisanya) nanti didata lagi,” ungkap dia.
Terkait vaksin dengan merek AstraZeneca, Eri juga memastikan itu halal dan aman. Apalagi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur juga menyatakan hal yang sama, vaksin AstraZeneca aman dan halal digunakan. ”Alhamdulillah tadi disampaikan MUI Jatim, penggunaan AstraZeneca disampaikan tidak haram, malah aman atau halal digunakan,” terang dia.
Maka Eri menekankan kepada masyarakat agar tidak merasa khawatir terhadap vaksin AstraZeneca ini. Sebab, tidak mungkin negara atau pemerintah memberikan sesuatu yang tidak halal atau tidak bermanfaat terhadap rakyatnya.
“Saya sampaikan kepada seluruh pedagang dan masyarakat Surabaya, Fainsya Allah vaksin ini yang terbaik. Yang diberikan pemerintah kepada masyarakatnya agar ini bisa terbebas dari pandemi Covid 19. Tidak mungkin ada gubernur, wali kota, atau pemimpin yang memberikan sesuatu yang tidak baik kepada masyarakatnya. Sebab, setiap pemimpin pasti akan memberikan yang terbaik buat warganya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyampaikan, vaksinasi untuk para pedagang pasar dan pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) melalui jemput bola, yakni dengan cara petugas atau vaksinator mengunjungi Posko di setiap pasar dan SWK, sehingga vaksinasinya dilakukan di tempat mereka masing – masing.
“Sedangkan untuk guru dan dosen, vaksinasinya dilakukan di Puskesmas terdekat dari lokasi mengajar. Kami berharap ini bisa segera tuntas,” pungkasnya. [iib]

Tags: