Pemkot Tuntaskan Kajian Sekolah Menggelar PTM

Pembelajaran tatap muka di SDN Sapikerep 3. [wiwit agus pribadi]

Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) memastikan telah menyelesaikan kajian Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Namun, sebelum PTM dimulai Pemkot masih harus menyesuaikan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, dan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 Surabaya.
Menurut Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sebelum PTM dibuka, seluruh warga di sekolah itu dilakukan pemeriksaan swab. Ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, baik guru, murid maupun pegawai di sekolah.
“Makanya ini kita lagi swab semua untuk anak – anak. Kami mempunyai data (kasus Covid-19) sudah mulai turun terus. Anak – anaknya diswab dulu agar tidak membahayakan,” kata Wali Kota Risma, Senin (19/10).
Risma menyebut, sebelumnya seluruh guru di Surabaya telah dilakukan swab. Sedangkan untuk para murid, akan dilakukan secara bergiliran. Jika ke depan trend kasus Covid 19 di Surabaya terus membaik, dipastikan PTM bisa segera dibuka. ”Sudah mulai satu bulan yang lalu (test swab). Pokoknya kondisinya bagus kami akan menggelar PTM,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo menambahkan, kajian PTM telah rampung dan sudah siap. Dalam kajian itu, pihaknya melibatkan pakar epidemiologi dan fakultas kesehatan masyarakat. ”Sudah disiapkan dan sudah selesai kajiannya. Beberapa sekolah yang akan dibuka juga dilakukan verifikasi,” kata Supomo.
Sekolah yang telah dilakukan verifikasi itu selanjutnya tinggal menyesuaikan SOP Protokol Kesehatan (Prokes) yang telah dibuat Pemkot Surabaya. Namun, kata Supomo, dalam SKB Empat Menteri diputuskan pemerintah melakukan penyesuaian pelaksanaan PTM di zona selain merah dan oranye, yakni di zona kuning dan hijau. ”Nanti kalau Surabaya sudah gambarannya secara menyeluruh seperti itu, maka bisa digelar PTM,” ujar Supomo.
Upaya Pemkot Surabaya dalam menyiapkan PTM tak berhenti sampai di situ. Untuk memastikan seluruh warga yang datang ke sekolah benar – benar sehat, Dispendik juga melakukan pendataan terhadap guru yang usianya di atas 50 tahun yang memiliki komorbid. ”Dengan demikian kesiapan PTM sudah final. Tinggal menunggu, apakah zonanya memungkinkan atau tidak,” papar dia.
Meski demikian, Supomo menyebut, tidak semua lembaga pendidikan di Surabaya nanti yang melaksanakan PTM. Sebab, ada beberapa sekolah yang belum sesuai dengan SOP penerapan Prokes. ”Jadi sekolah yang buka nanti ada rekomendasi dari Satgas Covid 19 Kota Surabaya. Maka jika Satgas Covid-19 sudah merekomendasikan, PTM dapat dibuka,” ungkapnya. [iib.ina]

Tags: