Pemotongan Anggaran KKP Disorot Anggota DPR RI Hasan Aminuddin

Hasan Aminudddin serahkan sedekah bumi pada warga.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Pemotongan anggaran di sektor kelautan dan perikanan mendapat sorotan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin. Mantan Bupati Probolinggo ini menyebutkan sektor tersebut merupakan lumbung pangan nasional.
Menurut Hasan, Minggu 3/5/2020 seharusnya pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan di tengah-tengah wabah pandemi Covid-19 memprioritaskan ketahanan pangan nasional. Bukan malah sebaliknya, terkesan tidak berpihak atau tidak sejalan dengan apa yang diinginkan rakyat.
“Seperti di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang notabene pemasok pangan nasional dalam bentuk ikan. Istilah pemerintah penghematan anggaran Rp 1,848 triliun dari pagu alokasi anggaran semula sebesar Rp 6,448 triliun menjadi Rp 4,6 triliun,” ujarnya.
Pemerintah perlu mengevaluasi pemotongan anggaran yang tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-302/MK.02/2020 dengan melakukan terobosan. Salah satunya, menambah anggaran bukan malah mengurangi anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan demi melindungi dan memberdayakan pelaku utama sektor kelautan perikanan.
Seperti, nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, serta pengolah dan pemasar sebagaimana amanat dalam UU Nomor 7/2016. Karenanya, lanjutnya, mereka merupakan garda terdepan yang rentan terkena krisis dalam memproduksi kebutuhan pangan rakyat.
“Tercatat pada periode pemerintahan yang lalu, anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dari tahun ke tahun trennya mengalami penurunan. Pernah tertinggi di tahun 2015 hanya mencapai Rp 10,668 triliun atau di bawah 1 persen dari APBN,” jelasnya.
Terlebih, prediksi FAO dalam beberapa bulan ke depan, di era wabah korona lonjakan kebutuhan pangan dunia cukup signifikan. Sehingga, setiap negara wajib menjaga menyetok produksi pangan sebagai sumber daya yang penting dan krusial. Tujuannya, diamankan agar stabilitas nasional tetap kondusif.
“Pemerintah harus hadir dan peduli dalam aksi cepat dengan jaminan membeli produk perikanan. Khususnya, di tingkat nelayan kecil, pembudidaya ikan kecil, pengolah dan pemasar, agar perekonomian rakyat tradisional kelautan perikanan dapat bertahan hidup,” ujarnya.
Dalam menyikapi wabah Covid-19, kata Hasan, selain menjaga jarak dan menjaga kesehatan badan, perlu meningkatkan sistem imun tubuh agar kebal terhadap berbagai macam bakteri dan virus. Produk ikan merupakan solusi saat ini. Karena mempunyai kandungan protein tinggi, lemak omega 3, asam lemak tak jenuh, vitamin A, D, B6, dan B12, serta mineral.
Karenanya, masyarakat sangat perlu mengonsumsi ikan, mengingat kandungan manfaatnya yang sangat banyak. “Jangan sampai rakyat yang sudah susah malah kembali diterpa risiko terpapar Covid-19. Untuk itu, saya pribadi mendorong dan mendukung penuh program yang digalakkan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” tutur anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si. menyerahkan 1.000 paket sedekah hasil bumi kepada masyarakat.
Secara simbolis penyerahan sedekah itu diberikan kepada 20 orang penerima usai salat Jumat di Masjid bin Aminuddin, Pondok Pesantren HATI, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Penyerahan secara simbolis dilakukan dengan menerapkan physical distancing. Selain memakai masker, puluhan penerima yang berkumpul di sisi selatan masjid juga menerapkan jaga jarak. Sebelumnya, mereka juga mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo guns.
“Ada sebanyak 1.000 paket sedekah bumi yang saya serahkan kepada tetangga desa. Mulai petani, nelayan, tokoh masyarakat, guru, hingga paramedis saya beri. Penyerahan secara simbolis kepada 20 orang. Sisanya, diantar oleh tim ke rumah penerima,” ujar pimpinan Komisi IV DPR RI tersebut.
Menurutnya, sesuai komisinya di DPR RI, bentuk sedekah bumi itu dirupakan dalam 5 macam hasil bumi. Yakni, beras, bawang merah, kentang, kubis, dan hasil laut berupa ikan tongkol. “Karena hari ini bumi sedang diuji oleh Allah SWT, isi dari sedekah ini juga berupa hasil bumi,” katanya.
Hasan mengatakan, hasil bumi itu dibeli dari petani dan nelayan di Kabupaten Probolinggo. Hal itu dilakukan untuk membantu perekonomian para petani dan nelayan, akibat adanya wabah Covid-19. “Termasuk keranjangnya, saya pesan dari perajin bambu di Tiris. Karena pesanan banyak, akhirnya melibatkan perajin dari beberapa desa,” jelasnya.
Sedekah akan terus dilakukan selama Ramadan. Tujuannya, agar dampak pandemi Covid-19 tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat, terutama untuk kebutuhan makan. “Saatnya bersedakah untuk orang-orang yang berhak menerimannya. Terutama tetangga dan saudara-saudara kita,” tuturnya.
Menghadapi pandemi Covid-19, Hasan mengimbau masyarakat untuk selalu berikhtiar. Di antaranya, diam di rumah, menjaga jarak, rajin cuci tangan dengan sabun, hingga memakai masker saat terpaksa harus keluar rumah. “Memakai masker ini bagian dari ikhtiar agar tidak tertular atau menularkan. Artinya, dengan masker kita menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Memakai masker ini juga bagian dari sedekah,” paparnya.(Wap)

Tags: