Pemprov Apresiasi Unmer Malang Launching MP-PAP

Kepala Disperindag Provinis Jatim Dr Ir Drajat Irawan SE MT saat menjadi salah satu narasumber kuliah tamu di Unmer Malang.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim mengaprsiasi Universitas Merdeka (Unmer) Malang yang melaunching Manajemen Pusat dan Pusat Kajian Perdagangan Antar Provinsi atau MP-PAP. MP-PAP Unmer Malang merupakan lembanga non struktral di lingkungan Unmer Malang, secara fungsional membantu dan memberikan dukungan penuh terhadap penguatan UMKM atau IKM. Sehingga memberikan kontribusi yang optimal bagi pencapaian target perdagangan dalam negeri, khususnya Provinsi Jatim.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinis Jatim Dr Ir Drajat Irawan SE MT berharap MP-PAP mampu menjadi wadah yang dapat bersinergi dengan pemerintah, perbankan, dan stakholder lainnya, untuk meningkatkan perdagangan tersistem. Selain itu juga dapat membantu dalam proses pemasaran, negoisasi dan peningkatan pendapatan para pelaku dagang kecil, IKM, UMKM, agro dan non agro lainnya.
“Sehingga percepatan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan memotong rantai distribusi perdagangan dapat lebih cepat tercapai,” ujar Drajat, saat menjadi salah satu narasumber kuliah tamu di Unmer Malang, Sabtu (21/7).
Perdagangan antar provinsi, lanjutnya, telah lama menjadi perhatian dan program kerja Gubernur Jatim Dr H Soekarwo. Sejak 2010 telah menginisiasi pembentukan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) Jatim yang berlokasi di provinsi mitra. Saat ini KPD Jatim sudah tersebar di 26 Provinsi di luar Jawa, selain itu juga tedapat Program Pameran Tepadu dan Misi Dagang Jatim.
Prestasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jatim pada triwulan I 2018 sebesar 5,50 persen, ditunjang oleh kekuatan produksi yang mengalami pertumbuhan positif, perdagangan dalam negeri yang makin kokoh dan pertumbuhan UMKM yang terus menguat. Secara sistemik, prestasi perekonomian di Jatim sejalan dengan kebijakan Pemprov Jatim yang dikenal dengan Jatimnomics.
“Jatimnomict merupakan kebijakan ekonomi berbasis pada pemikiran ekonomi kerakyatan yang menekankan potensi atau kekayaan yang dimiliki didayagunakan sebesar-besarnya untuk masyarakat, yang dipadukan dengan kekhasan kultur di Jatim. Untuk itu urgensi 26 KPD Jatim yang telah dibangun oleh Pemprov Jatim patut diperkuat,” paparnya.
Menurutnya, potensi Perdagangan antar provinsi sangatlah besar bahkan nilainya lebih tinggi dibandaningkan ekpor impor perdagangan luar negeri, oleh karenanya sangat disayangkan apabila tidak di optimalkan secara maksimmal untuk meningkatkan daya saing produk pelaku usaha Jawa Timur sehingga semakin dapat bersaing di pasar dalam negeri bahkan hingga pasar internasional.
Saat ini, kata Drajat, masih banyak produk IKM dan UMKM yang sudah memiliki kualitas yang cukup baik namun masih kesulitan dalam hal permodalan, pengembangan, dan pemasaran. Untuk mendukung IKM dan UMKM yang mengalami beberapa kesulitan tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim serta Disperindag Provinsi Jatim memiliki program-program kerja yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
“Baik itu dalam hal pelatihan maupun bantuan pengembangan produk. Selain itu Bank BRI juga memiliki Pogram Kredit untuk UMKM yang siap membantu para pelaku usaha dalam hal permodalan,” pungkasnya. [iib]

Tags: