Pemprov Babel Respon Positif Kab.Sidoarjo

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

(Ibu Mati Paska Melahiran Turun) 
Sidoarjo, Bhirawa
Usaha yang dilakukan Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo dalam menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan selama ini, telah menarik perhatian Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung (Babel) untuk datang menirunya.
Rombongan sebanyak 25 orang dari Provinsi ke 31 itu, baru-baru ini, datang dipimpin langsung oleh Kadinkes Provinsi Bangka Belitung dan diikuti tujuh Kadinkes dari kabupaten di provinsi itu.
Menurut Kadinkes Kab Sidoarjo, dr Ika Harnasti, semoga usaha-usaha yang dilakukan di Dinas Kesehatan Sidoarjo dalam menekan angka kematian ibu saat melahirkan, menekan angka kematian bayi dan menekan angka kematian Balita, juga bisa bermanfaat bagi daerah lain di tanah air.
”Kami siap untuk saling tukar informasi demi bisa menjaga kesehatan masyarakat,” ujar dr Ika, Jumat (18/11) akhir pekan kemarin.
dr Ika menjelaskan, dengan upaya penanggulangan kesehatan secara terpadu, dalam beberapa tahun ini, angka kematian ibu saat melahirkan di Sidoarjo bisa diturunkan. Demikian juga dengan angka kematian bayi dan kematian Balita.
Dari data terakhir, pada tahun 2015 angka kematian ibu sebanyak 74 per 100 ribu kelahiran hidup, angka kematian Balita sebanyak 7,36 per seribu angka kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebanyak 6,49 per seribu angka kelahiran hidup.
Sedangkan data pada tahun 2014, angka kematian ibu saat melahirkan sebanyak 80 per 100 ribu kelahiran hidup, angka kematian Balita sebanyak 7,56 per seribu kelahiran hidup dan kematian bayi sebanyak 6,86 per seribu kelahiran hidup.
”Bagi para ibu hamil di Sidoarjo diterapkan adanya pendampingan deteksi dini. Baik melibatkan bidan desa dan keluarga dan petugas di Puskesmas. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang pola makannya dan informasi menjaga kesehatannya sampai akan melahirkan,” tandas dr Ika.
Sejak awal kondisi kesehatan ibu hamil terus dimonitor. Sehingga apabila ada bahaya bisa segera ditangani. Misalnya sampai kurang darah atau bila sampai tekanan darah ibu tinggi diatas 140, maka harus segera dirujuk ke Lab RS supaya ditangani dokter spesialis. Agar tidak sampai terjadi kejang kehamilan atau eklamsi.
Pendampingan deteksi dini juga dilakukan pada bayi yang dilahirkan ibu. Petugas akan segera bertindak apabila kondisi bayi yang dilahirkan berat badannya rendah, kurang dari 2500 gram.
Ditambahkan dr Ika, Dinkes Sidoarjo juga membentuk tim yang bertugas mengkaji faktor-faktor penyebab kematian ibu, bayi dan Balita, agar kedepannya tidak terulang lagi. Namanya Tim Audit Maternal Perinatal (AMP). [kus]

Tags: