Pemprov Bakal Bentuk 5.000 Kopwan Baru

Gedung Kopwan Setia Bhakti Wanita.

Gedung Kopwan Setia Bhakti Wanita.

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim pada 2015 mendatang berencana membentuk 5.000 koperasi wanita (kopwan) baru di Jatim. Pembentukan kopwan baru ini untuk memperkuat ekonomi kecil dipedesaan agar tak terjerat rentenir yang mencekik masyarakat.
“Wanita itu sejak lahir sudah ditakdirkan menjadi accounting. Dia juga punya perhitungannya matang dalam hitungan apapun sangat teliti, gemi dan nastiti. Maka Insya Allah jumlah Kopwan di Jatim akan kami tambah sekitar 5.000,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, dikonfirmasi, Minggu (28/9).
Menurut dia, tambahan itu bertujuan untuk memberi support kepada ibu-ibu yang mempunyai kegiatan sosial, agar mereka bisa mengembangkan usahanya yang lebih baik lagi. Sebab pada pembentukan kopwan sebelumnya terbukti berhasil membantu pengembangan usaha kecil.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim, Dr Ir H RB Fattah Jasin MS menambahkan, penambahan kopwan baru tahun depan lebih difokuskan pada kelompok masyarakat dan lembaga yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Berbeda pada tahun-tahun yang sudah lebih banyak pada struktur yang ada di desa atau kelurahan.
“Nanti 2.500 kopwan baru diperuntukkan untuk kelompok masyarakat dan 2.500 kopwan baru dibentuk di asosiasi-asosiasi yang ikut membantu pertumbuhan ekonomi. Dua jenis organisasi yang berbeda ini memiliki peranan penting dibidangnya,” ungkapnya.
Setiap kopwan yang baru dibentuk ini, lanjutnya, masing-masing akan mendapat bantuan sebesar Rp25 juta. Total anggaran yang sudah dianggarkan mencapai Rp125 miliar di APBD 2015. “Bantuan Rp25 juta ini sama seperti tahun lalu. Jika mampu berkembang lagi, akan ditambah Pak Gubernur lagi sebanyak Rp25 juta,” katanya.
Saat ini, kata Fattah, di Jatim telah ada 8.506 kopwan yang ada di tiap desa dan kelurahan. Setiap kopwan yang berhasil dibantu lagi sebesar Rp25 juta dengan melibatkan perguruan tinggi sebagai penilai, kopwan tersebut berhasil atau tidak.
“Sebelum diberi bantuan, pemprov melakukan penilaian terlebih  dulu. Yang menilai bukan dari pemprov, tapi institusi independen seperti dari Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Unesa maupun Universitas Jember,” jelasnya.
Pada tahun ini, Pemprov Jatim memberikan bantuan sebanyak 200 kopwan di Malang dengan total kucuran anggaran mencapai Rp5 miliar. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Malang, Sukowiyono, mengatakan 200 kopwan tersebut masing-masing dikucuri modal tambahan sebesar Rp25 juta.
‘Sebenarnya kopwan yang kondisi manajemen dan keuangannya sehat ada 240, namun yang dikucuri tambahan modal hanya 200 koperasi karena 40 lainnya sudah mendapatkan suntikan dana dari pemrov pada tahun sebelumnya,” katanya.
Menurut Sukowiyono, penilaian layak tidaknya kopwan untuk mendapatkan kucuran modal tambahan sebesar Rp25 juta itu dilakukan oleh tim independen dari Pemprov dan penilaiannya berdasarkan kinerja kopwan bersangkutan.
“Kami akan melakukan verifikasi dan pengelompokan terlebih dahulu, baru diberikan pembinaan dan penanganan sesuai kondisi masing-masing, sebab antara kopwan yang satu dengan lainnya tidak sama persoalan yang dihadapinya,” ujarnya.
Dari sebanyak 8.506 kopwan di Jatim, sekitar 850 kopwan di antaranya tidak mendapatkan kucuran modal tambahan karena kondisinya dinilai kurang bagus, bahkan tidak aktif. Modal yang dikucurkan tersebut merupakan dana hibah. [iib]

Tags: