Pemprov Beri Bantuan Usaha Warga Eks Dolly

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Meski lokalisasi Dolly dan Jarak sudah ditutup Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu, Pemprov Jatim tetap memberikan perhatian kepada warga eks lokalisasi tersebut. Di antaranya dengan memberikan bantuan pelatihan dan modal usaha.
Sebanyak 48 warga eks Dolly yang merasakan dampak langsung penutupan lokalisasi mendapat bantuan modal usaha sebesar Rp 5 juta yang dirupakan dalam bentuk barang sesuai jenis usaha yang mereka inginkan. Bantuan dari Pemprov Jatim ini pun disambut baik warga karena bisa mencari nafkah lagi dengan baik.
Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Jatim Ratnadi Ismaon mengatakan, pelaksanaan  pemberian bantuan itu telah dilakukan pekan lalu. Kemungkinan pekan depan juga bakal dilakukan pemberian serupa kepada warga eks Dolly.
“Warga sekitar Dolly yang selama ini menggantungkan hidupnya lewat aktivitas lokalisasi, saat ini mulai beralih ke usaha lain. Beberapa di antara mereka ada yang minta rombong bakso, mesin cuci untuk usaha laundry dan banyak lagi yang lain,” jelas Bu Bibing sapaan lekat Ratnandi Ismaon, Rabu (17/12).
Menurut Bibing, begitu ia biasa disapa, sebelum bantuan modal diberikan, sebelumnya dilakukan pelatihan selama dua hari. Pelatihan tersebut dibantu Yayasan Melukis Harapan. Tujuannya adalah agar warga di sekitar Dolly tidak lagi menggantungkan hidupnya ke bisnis esek-esek.
“Mengubah kebiasaan orang dari gampang cari uang lewat jalan yang kurang benar memang agak susah. Namun kita optimistis dengan pelatihan ini akan memberikan harapan baru kepada warga eks Dolyy,” kata Bibing.
Pemprov memberikan bantuan alat-alat lengkap seperti mesin jahit, mesin cuci kemudian untuk yang berjualan bakso, bebek goreng ataupun kue-kue juga diberikan bantuan kompor gas sekalian rombongnya. “Bahkan wajan dan satu set piring juga kita berikan. Ini untuk memudahkan mereka memulai usaha baru ini agar lebih bermoral dan bermartabat,” katanya.
Sementara terkait progres penutupan lokalisasi di Jatim, Bibing masih optimistis penutupan seluruh lokalisasi di Jatim bisa dilakukan tahun ini. Alasannya, saat ini tinggal delapan lokalisasi di Jatim yang belum ditutup.
Delapan lokalisasi tersebut yaitu Nganjuk enam lokalisasi, satu lokalisasi di Ponorogo dan satu lokalisasi di Mojokerto. “Dari delapan lokalisasi itu ada 774 WTS. Kalau Dolly saja bisa ditutup, kenapa lokalisasi lain tidak bisa. Saya tetap optimistis lokalisasi bisa ditutup tahun ini,” pungkasnya. [iib]

Tags: