Pemprov Borong 1,5 Juta Telur Peternak

Foto: ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Anjloknya harga telur ayam beberapa waktu terakhir hingga mencapai angka Rp 14.600 per kilo. Kondisi ini otomatis merugikan peternak lantaran harga yang terkendali. Merespon kondisi itu, Pemprov Jatim segera melakukan aksi borong telur untuk didistribusikan ke sejumlah panti asuhan, lembaga kesejahteraan sosial dan pondok pesantren di Jatim.
Sebanyak 1,5 juta butir telur atau sekitar 93 ribu kilogram telur yang berasal dari 926 peternak di 5 daerah dibeli Pemprov Jatim dengan harga Rp 21 ribu/kg. Ketentuan harga tersebut merupakan hasil kesepakatan antara peternak dengan Pemprov Jatim sebagaimana acuan harga yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 mengenai Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
925 peternak yang telurnya dibeli Pemprov Jatim tersebut tersebar di Kabupaten Blitar sebanyak 642 peternak, Kab. Tulungagung 150 peternak, Kabupaten Malang 101 peternak, Kabupaten Mojokerto 30 peternak dan Kab. Jombang 3 peternak. “Teknis pembelian ke peternak, kita koordinasikan dengan koperasi yang menaungi mereka,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Telur yang telah dibeli tersebut lalu didistribusikan Pemprov Jatim ke pondok pesantren, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) yang tersebar di Jatim.
Sejak akhir September hingga penghujung November lalu, sedikitnya 395 pesantren/LKSA/LKS-LU yang menerima manfaat dari program bantuan telur ini. Lembaga-lembaga tersebut tersebar di 13 daerah, yakni, di Kabupaten/kota Kediri, Kabupaten /Kota Pasuruan, Kabupaten /Kota Mojokerto, Kabupaten /kota Blitar, Kabupaten /kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Sidoarjo.
Selain dibagikan ke sejumlah lembaga, bantuan telur juga dimasukkan dalam paket bantuan sembako yang didistribusikan ke Kabupaten Blitar, Magetan dan Sampang. Sebanyak 1.452 kg telur atau sekitar 23.232 butir telur telah disalurkan ke tiga daerah tersebut melalui kegiatan ini.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, apa yang dilakukan Pemprov Jatim ini merupakan bentuk intervensi pemerintah untuk menstabilkan ekonomi dengan menghindarkan kerugian para petani dan peternak telur.
“Selain itu, selama pandemi Covid-19, secara ekonomi, banyak masyarakat, kalangan santri dan kelompok lansia yang terdampak. Kita berharap, bantuan telur dan paket sembako yang kita berikan, bisa menjadi bantalan sosial dan meringankan beban mereka,” ujar Gubernur Khofifah.
Dengan adanya kebijakan aksi borong telur dari peternak ini, sejak 31 Oktober 2021, harga telur di petani/peternak sudah mengalami kenaikan menjadi sekitar 17.500/kg. [tam]

Tags: