Pemprov Ingin KA Pelabuhan Segera Direaktifasi

Pemprov melalui Dishub dan LLAJ Jatim, akan menghidupkan kembali jalur kereta api (KA) yang mengarah ke pelabuhan agar pendistribusian atau pengiriman barang bisa lancar dan meminimalisasi keterlambatan.

Pemprov melalui Dishub dan LLAJ Jatim, akan menghidupkan kembali jalur kereta api (KA) yang mengarah ke pelabuhan agar pendistribusian atau pengiriman barang bisa lancar dan meminimalisasi keterlambatan.

Pemprov, Bhirawa
Tuntutan agar fasilitas infrastruktur semakin baik sudah tidak bisa ditawar lagi, apalagi Indonesia akan segera memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu infrastuktur yang menjadi prioritas Pemprov Jatim adalah menghidupkan kembali jalur kereta api (KA) yang mengarah ke pelabuhan.
“Kami sekarang sedang membahas reaktifasi atau pengaktifan kembali jalur kereta api menuju pelabuhan yang selama ini sebenarnya sudah ada sejak Belanda, tapi tak difungsikan dengan baik,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim, Dr Ir Wahid Wahyudi MT, dikonfirmasi, Minggu (20/9).
Menurut dia, dengan aktifnya jalur kereta api yang menuju maupun dari pelabuhan, maka membuat pendistribusian atau pengiriman barang bisa lancar dan meminimalisasi keterlambatan. “Dengan menggunakan kereta api maka turut mengurangi beban di jalan, sekaligus tak semakin membuat jalan semakin macet karena truk-truk bermuatan berat lewat,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia masih melakukan inventarisasi semua rel yang ada di Jatim, terutama jalur yang menuju ke pelabuhan. Sejumlah pelabuhan yang nantinya bisa dilintasi melalui jalur kereta api di antaranya Tanjung Perak di Surabaya, Teluk Lamong di Surabaya, Pelabuhan Gresik, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo dan beberapa pelabuhan lainnya.
Tidak itu saja, pihaknya juga akan mengintegrasikan rel ke seluruh pelabuhan sehingga lalu lintas antarpelabuhan bisa diakses menggunakan kereta api barang. “Sekarang inventarisasi di kabupaten/kota yang memiliki pelabuhan. Kemudian rel kembali diaktifkan dan pengiriman barang melalui kereta api segera terwujud,” kata Penjabat (Pj) Bupati Lamongan tersebut.
Sementara itu, Wahid Wahyudi juga mengakui bahwa rel kereta api menuju pelabuhan sebenarnya sudah ada sejak zaman Belanda yang waktu itu juga digunakan untuk keluar masuk barang maupun orang dari pelabuhan.
“Belanda sudah meninggalkan perencanaan transportasi dengan baik. Tapi saya tidak tahu mengapa tidak dimanfaatkan. Makanya sekarang kami reaktifasi lagi agar proses transportas berjalan lancar,” katanya.
Sebelumnya, Wahid juga menyatakan akan menghidupkan lagi jalur KA yang melintas antara Babat-Jombang. Sama seperti jalur KA di pelabuhan, jalur rel KA Babat-Jombang juga sudah siap tinggal mereaktifasi saja. [iib]

Tags: