Pemprov Istighosah, Pemkot Tiadakan Car Free Night

Foto: ilustrasi

Malam Tahun Baru 2018 di Surabaya

Pemprov, Bhirawa
Perayaan malam tahun baru 2018 di Kota Surabaya sepertinya bakal berlangsung biasa-biasa saja. Sebab dua instansi pemerintah di Kota Pahlawan ini, yakni Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya tidak menggelar pesta perayaan malam pergantian tahun dengan pesta kembang api atau menggelar panggung hiburan.
Bahkan, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo telah mengeluarkan imbauan pemerintah kabupaten/kota tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan. Misalnya dengan menggelar pesta kembang api, atau sejenisnya. Selain karena terkesan hura-hura, perayaan semacam itu juga berpotensi memunculkan stigma negatif di tengah kesulitan warga.
“Saya sudah buat edaran untuk pemerintah daerah. Jangan ada pesta yang mahal-mahal. Gembira boleh tetapi seperlunya. Jadikan akhir tahun seperti ini sebagai momen refleksi diri bukan malah hura-hura,” ujar Gubernur Soekarwo saat peringatan Hari Ibu dan Disabilitas Internasional di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (27/12).
Imbauan itu disampaikan karena selama ini ada kecenderuangan pesta meriah di malam pergantian tahun. Misalnya dengan menggelar pesta kembang api dengan biaya mahal. Padahal, kehidupan masyarakat masih memprihatinkan.
“Kalau rakyat masih susah, sementara pemerintahnya membuat pesta kesannya menjadi tidak bagus. Bisa menimbulkan iri dan stigma negatif. Maka sewajarnya saja,” kata pria yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini.
Atas pertimbangan itu, Pemprov Jatim, lanjut Pakde Karwo, sapaan Gubernur Soekarwo tidak akan menggelar pesta pada malam pergantian tahun nanti. Sebaliknya, pemprov akan menggelar acara istighosah dan doa bersama dengan jajaran musyawarah pimpinan daerah. “Istighosah dan doa bersama ini juga menjadi refleksi akhir tahun. Sehingga di tahun 2018, kami bisa melakukan hal yang lebih baik,” tuturnya.
Terkait pengamanan malam tahun baru, mantan Sekdaprov Jatim ini optimistis akan berjalan aman dan kondusif. Dia mengaku telah bekerja sama dengan Polda Jatim dan Babinkamtibmas untuk bersama-sama menjaga situasi Jatim tetap aman dan tentram.
Polda Jatim telah menyiagakan 21.000 personel untuk mengamankan wilayah Natal dan Tahun Baru 2018. Pengamanan ini dimulai sejak 21 Desember lalu, dan akan berakhir hingga awal 2018. Selain tempat-tempat ibadah, pengamanan juga dilakukan di objek-objek vital, tempat wisata serta jalan raya.
Sama seperti Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya juga tidak menggelar acara khusus untuk menyambut tahun baru 2018. Masyarakat Kota Surabaya diminta menyambut malam pergantian tahun dengan acara yang positif dan bermanfaat tidak hura-hura.
“Pada malam tahun baru, tidak ada hiburan dengan panggung terbuka. Hiburan panggung terbuka di malam baru ditiadakan. Selain itu, Pemkot Surabaya juga tidak akan menggelar agenda car free night atau pesta lainnya perayaan tahun baru,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Warga Surabaya yang ingin merayakan pergantian tahun baru, kata Risma, diharapkan bisa mengisi dengan acara yang baik-baik. “Hanya Pemprov Jatim yang menyambut pergantian tahun baru dengan acara doa bersama di depan Kantor Gubernur Jatim,” ujarnya. [iib]

Tags: