Pemprov Jatim Bakal Bangun Lapas Khusus Teroris

lapas-khusus-terorisPemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim berencana membantu Kementerian Hukum dan HAM RI, untuk menyediakan lahan sekaligus membangun rumah tahanan (rutan) khusus tahanan teroris. Sebab, bila tahanan teroris atau tahanan biasa dicampur menjadi satu, maka orang yang ada dalam tahanan tersebut akan sekolah menjadi teroris.
“Pada tahun 2018 nanti Pemprov Jatim akan memulai membangun lapas (Lembaga Pemasyarakatan) khusus untuk teroris,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, seusai acara Peringatan HUT Hak Asasi Manusia se Dunia ke-68 di Gedung Negara Grahasi, Surabaya, Kamis (8/12).
Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Soekarwo, jumlah tahanan yang ada Lapas sebagian besar adalah berasal dari teroris yang jumlahnya sekitar 67 persen. Kalau jumlah teroris yang ada di lapas jauh lebih besar dibanding tahanan biasa.
Otomatis, lanjutnya, para tahanan biasa yang ada di lapas secara tidak langsung akan bersekolah masalah teroris dengan gratis saat berada di dalam tahanan. Dan begitu keluar atau bebas dari tahanan, maka akan bertamabah lebih banyak lagi teroris- teroris baru yang berkeliaran di luar.
“Untuk itulah, Pemprov Jatim berencana membantu menyediakan lahan sekaligus membangunkan ruang tahanan yang diperuntukkan khsus untuk para tahanan yang berlatar belakang teroris. Dengan harapan agar tidak muncul teroris-teroris baru kedepannya, serta dengan adanya ruangan baru kedepannya masalah teroris bisa ditangani dengan mudah,” jelasnya.
Sedang untuk lahannya, tambah Pakde Karwo, cukup menggunakan lahan yang ada di areal lapas itu sendiri. Seperti yang ada di Medaeng, rencananya nanti akan menggunakan lahan atau bangunan/gedung untuk administrasi yang dirubah menjadi rutan khusus untuk teroris. Sementara untuk bagian administrasi akan dicarikan tempat lain.
“Mengapa menggunakan lahan yang ada di lapas ?. Sebab, bila mencari lahan yang baru saat ini sangat sulit. Kalau tanahnya memang banyak dan ada di mana- mana, tapi untuk masalah pembebasan lahan itulah yang sangat sulit,” tandasnya. [iib]

Tags: