Pemprov Jatim Dorong Generasi Muda Gali Potensi Industri Kreatif

Wahyu Kurnia, Leader Project film 2D berjudul Elliot Story dari SMKN 4 Malang saat menerima hadiah sebagai Juara I di kategori Animasi 2D dan Juara 1 kategori Ide Cerita dalam kompetisi Anifest Jatim 2016.

Wahyu Kurnia, Leader Project film 2D berjudul Elliot Story dari SMKN 4 Malang saat menerima hadiah sebagai Juara I di kategori Animasi 2D dan Juara 1 kategori Ide Cerita dalam kompetisi Anifest Jatim 2016.

Pemprov, Bhirawa
Potensi industri kreatif di Jatim sangat besar. Sayangnya potensi ini belum banyak dilirik generasi muda. Karena itu Pemprov melalui Disperindag Jatim  mendorong generasi muda untuk menumbuhkan sektor industri  kreatif dengan gelaran Animasi Festival  (AniFest) Jatim 2016.
Kepala Disperindah Jatim Dr Ir Moch  Ardi  P MEng Sc, ME mengatakan AniFest tahun ini adalah hajatan ke empat kali. Diharapkan ajang ini mampu membangkitkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda untuk bergerak di sektor industri kreatif.  Di antaranya lewat animasi.
“Peluang industri kreatif seperti animasi untuk memberikan kontribusi PDRB Jatim sangat besar, dan sektor ini juga berpeluang menyerap banyak tenaga kerja. Karena itu Jatim berkomitmen untuk mendorong generasi muda menumbuhkembangkan industri kreatif lewat AniFest ini,” kata Ardi saat menghadiri Malam Penganugerahan Jatim Animasi Festival 2016 di Balai Pemuda, Selasa (30/8) malam.
Festival  di bawah naungan IATT (Industri Alat Transformasi dan Teknologi) Disperindag Jatim ini diharapkan juga dapat memacu semangat para animator muda untuk membuat karya-karya animasi yang dikemas lebih menarik, kekinian dan mau mengangkat cerita-cerita rakyat Indonesia yang mengandung nilai pendidikan dan kearifan lokal.
Dijelaskan Ardi, karya-karya animasi Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan animasi negara tetangga  Namun kelemahannya ada pada kemasan dan publikasinya. “Karya-karya animasi Indonesia belakangan ini juga banyak yang bagus dan bisa dicarikan buyer luar negeri, tinggal ditingkatkan lagi kualitas dan alur ceritanya, mengikuti selera konsumen sekarang agar tidak ditinggalkan,” imbuhnya.
Dalam ajang AniFest 2016 ini ada 200 peserta untuk semua kategori di tingkat umum, pelajar dan mahasiswa.  Sedangkan dewan juri di antaranya Adicipta R Wirawan SE,MM (Pakar Game dan Animasi),  Ivone Andayani ST (Marcom PT Telkom Divre V Jatim), Mohammmad Solikhin  atau Cak Ikin (Pakar Animasi), Dody Priyatmono SSn (Akademisi Bidang Animasi) dan Bambang Wahyu Wijanarko  (Pakar Game Design).
Sementara itu Wahyu Kurnia, Leader Project film 2D berjudul Elliot Story dari SMKN 4 Malang mengaku gembira atas  kemenangan teman-temannya dalam kategori 2D tingkat pelajar.  “Sebenarnya kita nggak nyangka banget kalo bisa jadi juara 1. Apalagi di dua kategori. Kita sudah pesimistis karena dulu kita salah kirim, yang kita kirim ada beberapa adegan yang salah masuk, ada juga beberapa file yang hilang. Kita udah revisi tapi yang kekirim justru yang salah itu”, ungkap Wahyu seraya mengatakan karya Elliot Story dikerjakan bersama 9 temannya yang lain.
Wahyu menambahkan, ide cerita  Elliot Story ini terinspirasi dari kehidupan sehari-hari yang menyampaikan pesan bahwa bagaimanapun anak berbohong pada orangtua, pasti akan ketahuan dan orangtua akan memaafkan. “Kami berharap pemerintah juga mau memberi bantuan dana, studio dan alat produksi pada animator-animator berprestasi,” imbuh Wahyu.
Elliot Story menyabet juara 1 di kategori Animasi 2D dan Juara 1 kategori Ide Cerita. Dan Wahyu mengaku selama berproses, bersama timnya tak memiliki pembimbing. Semua dilakukan atas ide murni mereka. Enam siswa kelas tiga dan empat siswa kelas dua SMKN 4 Malang ini bersemangat karena mengaku tergiur dengan nominal hadiahnya. Total hadiah yang mereka raih adalah Rp. 10.000.000  karena tiap kategori mendapat hadiah sebesar Rp 5.500.000. [tis]

Tags: