Pemprov Jatim Dukung Gojek Kedepankan Prokes Mitra Driver dan Usaha

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. Salah satunya dengan mengikuti Program Pelatihan Behavioural Science atau ilmu perubahan perilaku untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan di Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi langkah Duta Besar Inggris Raya dan Nudgeplus yang memberikan pelatihan pada tim Humas di Pemprov Jawa Timur. Harapanya dengan format yang nanti akan dilakukan para expert dari Nudgeplus akan memudahkan Pemprov Jatim dalam melakukan inovasi dalam mengajak masyarakat patuh kepada protokol kesehatan.

Achmad Tauriq/Bhirawa

“Nantinya intervensi yang dilakukan akan berbasiskan ilmu perubahan perilaku yang telah dikembangkan di Inggris Raya dan disesuaikan dengan kultur masyarakat di Jawa Timur,” ujarnya.

Penerapan protokol kesehatan yang diperkuat dari berbagai lini juga terbukti sangat efektif di Jawa Timur. Dalam dua minggu terakhir operasi Yustisi yang dikombinasikan dengan kampanye “Pakai Masker” di berbagai kota dan kabupaten menjadikan Jatim sebagai provinsi di Jawa dengan Kasus Aktif COVID-19 terendah.

Penerapan ilmu behavioural science dalam kampanye protokol kesehatan akan semakin menekan penyebaran COVID-19 di Jawa Timur. “Mudah-mudahan semuanya akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk bisa segera beradaptasi pada kebiasaan baru. Mengingat sampai saat ini Covid-19 tidak ada yang tahu kapan penyebarannya,” harapnya.

Namun disisi yang lain, ada beberapa perusahaan yang juga memiliki standarisasi protokol kesehatan yang lebih baik. Seperti yang dimiliki oleh Gojek, super-app terdepan di Indonesia yang terus berinovasi agar tetap menjadi andalan masyarakat dan mitra beradaptasi pada tatanan baru di masa pandemi.

Guna membantu masyarakat beraktivitas dengan aman, Gojek memperkuat standar pelayanannya dengan menerapkan protokol kesehatan J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan) untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi para mitra driver maupun usaha serta pelanggan di masa pandemi Covid-19 ini.

Sejalan dengan Imbauan Pemerintah, kini Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang secara konsisten mendukung upaya Gojek untuk senantiasa mengedepankan protokol kesehatan baik bagi mitra driver maupun mitra usaha.

Setelah berkolaborasi dalam acara pertemuan daring untuk mitra usaha bertajuk Sosialisasi Protokol Kesehatan Pada Pangan Siap Saji Untuk Pencegahan Covid-19 pada tanggal 3 September 2020 yang lalu, Gojek bersama Dinkes Provinsi Jatim kembali bersinergi dengan memberikan paket sanitasi dan keamanan makanan bagi mitra-mitra usaha GoFood pada hari Jumat (16/10) lalu.

Pemberian paket sanitasi dan keamanan makanan bagi mitra usaha GoFood ini disertai dengan edukasi seputar penerapan protokol kebersihan makanan yang secara rutin terus dilakukan Gojek. Bahkan penerapan langkah kebersihan dan keamanan di berbagai lini telah sesuai pedoman BPOM.

”Kami menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Gojek hari ini dengan memberikan paket sanitasi dan keamanan makanan bagi mitra usahanya. Sebagaimana kita ketahui bersama, di masa pandemi ini salah satu usaha yang masih dapat tetap bertahan adalah usaha makanan. Oleh karena itu, mari kita mulai menyajikan makanan yang sehat, nikmat & bersih sesuai dengan keinginan pelanggan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Herlin Ferliana, M.Kes.

Dr. Herlin menegaskan hal ini bisa menjadi langkah awal, agar dapat menjadi budaya sehingga pelanggan merasa lebih tenang karena makanan yang dikirim ini adalah makanan yang mereka sukai dan diolah dengan mengikuti penerapan protokol kebersihan.

VP Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say menjelaskan hingga saat ini, Gojek terus melakukan upaya untuk memperkuat layanan guna terus memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi para mitra Gojek, baik driver maupun pelanggan dengan inisiatif J3K.

“Untuk itu kami menghadirkan zona nyaman J3K di lokasi-lokasi strategis, seperti di tempat transportasi umum, stasiun juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Bekasi dan Stasiun Depok,” jelasnya.

Selain itu Gojek juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengatasi pandemi Covid-19 diantaranya dengan Lifebuoy untuk menyediakan hand sanitizer bagi puluhan ribu armada GoCar dan Giant hand sanitizer di Stasiun Dukuh Atas dan Stasiun Juanda.

“Kedepan, kami siap bekerjasama dengan dengan berbagai pihak sehingga harapannya semakin banyak pelanggan, mitra hingga masyarakat luas yang menerapkan protokol J3K. Kami pun juga secara aktif melakukan konten edukasi J3K melalui kanal sosial media baik kepada mitra maupun pelanggan Gojek dengan turut membagikan secara gratis tas J3K,” pungkasnya.

Sementara itu peran Gojek dalam menjadi andalan bagi konsumen selama Pandemi Covid-19. “93 persen konsumen menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri. 86 persen konsumen merasa aplikasi Gojek membantu mereka beradaptasi dan tetap produkstif. Salahsatu indikatornya adalah penerapan protokol J3K dalam GoFood dan adanya peningkatan rata-rata pengeluaran belanja sehari-hari mencapai 44 persen dan pemesanan makanan 25 persen,” jelasnya Reza.

Menurut Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim & Bali Nusra, Alfianto Domy Aji mengatakan pengalaman kuliner terbaik bagi pelanggan selalu menjadi prioritas pihaknya dan di masa pandemi ini.

“Kami semakin berupaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelanggan dalam memesan makanan. Dukungan GoFood untuk mendorong penerapan protokol J3K atau Jaga Kebersihan, Jaga Kesehatan dan Jaga Keamanan ini kami wujudkan dalam acara yang kami selenggarakan bersama dengan Dinkes Provinsi Jatim ini. Kami berharap, paket bantuan sanitasi dan keamanan makanan ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap UMKM kuliner di masa pandemi seperti saat ini,” terangnya.

Dan inisiatif J3K ini akan berlangsung hingga akhir tahun ini di seluruh Indonesia secara bertahap. “Kami memastikan bahwa inisiatif J3K ini dihadirkan secara inklusif yang memungkinkan pihak di luar ekosistem kami juga ikut serta implementasi inisiatif J3K, seperti yang telah kami lakukan dengan Lifebuoy dan Halodoc,” katanya.

Keberhasilan upaya Gojek dalam mendukung mitra usaha di tengah pandemi COVID-19 telah diakui oleh hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) bertajuk “Peran Ekosistem Gojek di Ekonomi Indonesia Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19”. Salah satu temuan riset tersebut menyebutkan bahwa aplikasi GoBiz dinilai paling membantu mitra usaha dalam menjalankan bisnis selama pandemi, lewat program pengaturan promosi sendiri (68 persen), disusul layanan lainnya, seperti layanan pembayaran GoPay (39 persen) dan layanan pengantaran Gojek (33 persen).

Teknologi GoBiz yang memungkinkan mitra UMKM untuk mengembangkan usaha secara mudah, dengan fitur andalan seperti pengaturan promosi sendiri dan membantu operasional usaha lewat penerimaan pembayaran nontunai, membuat GoBiz semakin menjadi andalan mitra UMKM. Sejak diluncurkan di tahun 2018, super app GoBiz telah berhasil membantu lebih dari 600.000 mitra usaha sektor kuliner, ritel, dan berbagai sektor lainnya, untuk terhubung dengan lebih dari 170 juta pengguna aplikasi Gojek di Indonesia.

Inisiatif #MelajuBersamaGojek ini juga sejalan dengan target Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) RI untuk menghubungkan 10 juta UMKM Tanah Air ke platform digital sampai akhir tahun 2020.

Bagi calon mitra usaha yang siap #MelajuBersamaGojek, unduh aplikasi GoBiz (v3.19) sekarang di Google PlayStore atau cari tahu lebih lanjut tentang berbagai inovasi yang ditawarkan GoBiz untuk mitra usaha di www.gobiz.co.id/daftar. [riq]

Tags: