Pemprov Jatim Sediakan 1.755 Ton Beras OP Ramadan

17-Bulog-Bojonegoro-bersama-Disperindag-gelar-operasi-pasar---di-pasar-kota-setempatPemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim menyediakan total 1.755 ton beras selama pelaksanaan Operasi Pasar (OP) saat Ramadan tahun ini. Ribuan ton beras itu disebar di 78 titik pasar se-Jatim yang menjadi target OP dengan subsidi angkut.
“Per hari kami menyiapkan 750 kilogram per titik pasar, atau jika ditotal di semua titik mencapai 58,5 ton beras,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim, Warno Harisasono, dikonfirmasi, Kamis (18/6).
Angka yang sama juga disediakan Disperindag Jatim untuk bahan pokok gula, yakni 1.755 ton di semua lokasi yang dijadikan tempat OP. Tidak hanya beras dan gula, bahan pokok lainnya seperti minyak goreng disiapkan per hari 600 liter di satu titik atau mencapai 46.800 liter sehingga ditotal sebesar 1.404.000 liter selama 30 hari pelaksanaan. Kemudian, tepung terigu mencapai 400 kilogram per titik per hari, atau 31,2 ton dan sebulan 936 ton.
Tidak itu saja, kata dia, ada sejumlah bahan pokok tertentu yang sifatnya situasional atau dicadangkan, seperti daging ayam, telur ayam ras, cabai keriting dan cabai merah, kemudian bawang merah serta bawang putih.  “Kami menyiapkan bahan pokok cadangan setelah harganya naik di atas lima persen,” kata mantan Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jatim ini.
Sedangkan, untuk harga pada pelaksanaan OP tahun ini yakni beras Rp8.500 (jenis IR64 premium), gula antara Rp10.750 dan Rp11.500 (gula kristal pertama dan gula kristal putih), minyak goreng Rp10 ribu (kemasan botol satu liter), dan tepung terigu Rp7.500 per kilogram.
Sementara itu, kata dia, digelarnya OP bukan karena Pemprov Jatim panik terhadap segala kemungkinan kenaikan harga bahan pokok, tapi demi menjaga stabilitas harga yang memang biasanya naik menjelang Ramadhan.
“Kami juga menjamin bahan pokok yang ada di operasi pasar tidak akan habis karena di Jatim surplus. Masyarakat jangan khawatir terhadap isu-isu yang mengemuka bahwa beras, gula, minyak dan lainnya langka,” ucapnya. OP juga digelar untuk menyasar masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah dan dilaksanaan di pasar-pasar tradisional atau kawasan permukiman padat penduduk.
Berdasarkan evaluasi sementara, Warno mengatakan, OP yang digelar pemprov berjalan lancar dan tidak ada kenadala. “Semua barang laku kecuali terigu yang kurang diminati pembeli. Mungkin masyarakat masih belum banyak yang membuat kue lebaran,” ungkapnya.  [iib]

Tags: