Pemprov Jatim Tanggung Pengobatan Exs TKI Dubai yang Depresi

Sekda Prov. Heru Tjahyono dan Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan III Benny Sampirwanto

Kota Malang, Bhirawa
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahyono, usai membuka acara HUT 74 Provinsi Jawa di Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan III Malang, Akhir pekan kemarin kepada sejumlah wartawan mengutarakan, Pemprov Jawa Timur, akan menanggung pengobatan eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dubai yang mengalami depresi atau gangguan jika.
Menurut Sekdaprov, dalam waktu dekat ini, pengobatan terhdaap MTH, akan dilakukan ini sangat penting agar kondisi kejiwaaanya yang sempat terganggu kembali pulih dan bisa kembali hidup normal.
“Tidak hanya itu, Pemprov juga akan memberikan bantuan untuk modal usaha kepada yang bersangukutan. Ini sangat penting untuk membantu dalam mengatasi persoalan perekonomian mereka,” tandas Heru Tjahyono.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, dan mencegah tidak ada lagi tenaga kerja yang mengalami gangguan jiwa, Pemprov Jatim akan melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah memanggil PJTKI.
“Minggu depan akan kami rapatkan bersama dan mengumpulkan PJTKI agar ini bisa diselesaikan. Bunda Khofifah (Gubernur Jatim) akan membantu kasus ini, hingga tuntas, ” Sambung Heru.
Karena Gubernur Jawa Timur, sangat responsif, terhadap persoalan yang menimpa warga Desa Sumbergasing RT 02/05, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang ini.
“Sebagai salah satu bentuk kehadiran Pemerintah serta sesuai dengan mandat dari Bunda Gubernur, perangkat desa dan pihak Pemkab Malang, maka kami membantu pada MTH,”tandasnya.
Saat ini, Sekda Heru juga belum mengetahui PT (perusahaan penyalur) yang menangani MTH. Hanya saja, pihak keluarga menyebut bahwa PT itu sebelumnya pernah menyalurkan MTH untuk bekerja di Singapura selama 7 bulan.
“Jadi ini ada Pak kades, Pak camat yang mempunyai warga yang menjadi tenaga kerja luar negeri itu harus kerja sama dengan pemerintah daerah. Agar hal ini tidak terjadi. Karena ini tidak jelas diberangkatkan siapa dan tujuanya,”tukasnya.
Bahkan lanjut dia, suami MTH tidak tahu istri berangkat sama siapa, pulangnya kapan. Tidak ada tanda tangan kontrak,. Persoalan tersebut sudah seharusnya tidak boleh terjadi, karena ini menyangkut nasib hidup seseorang.
Apalagi TKW berinisial MTH, sempat menggegerkan dunia maya usai beredarnya video penghinaannya terhadap Pemprov Jawa Timur. Video yang dibuat di Bandara Juanda pada Minggu 13/10 lalu. Setelah diselediki , ternyata adalah buntut dari depresi yang dialami MTH usai dipulangkan dari tempatnya bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab.
Muhisin suami, MTH, menjelaskan, pihalnua mendapatkan keterangan dari petugas keamanan kalau MTH sempat berontak saat dibawa ke Dinas Sosial. Kondisi istrinya, kurang stabil sekitar seminggu sebelumnya di Dubai. Sebelumnya pernah ada riwayat,.
Pihaknya saat memberikan klarifikasi kepada wartawan dengan didampingi Kasun Sumbergasing Wetan Edi Purwanto, Kades Gedangan Hendik Krisdianto dan Camat Gedangan Kabupaten Malang Yateno
Ucapan berterimakasih pun disampaikan oleh Muslimin. Apalagi Pemrov juga bersedia memberikan bantuan modal usaha untuk keluarganya yang dalam kondisi terlilit hutang.
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban keluarga dan sekali lagi saya minta maaf atas perbuatan istri saya pada Bu Gubernur karena kondisi yang alami gangguan dalam hal ini depresi semoga lekas sembuh,” ucap Muslimin. [mut.cyn]

Tags: