Pemprov Jawa Timur dan Malaysia Jajaki Kerjasama Pendidikan

Pj Sekdaprov Jatim Dr Ir Jumadi MMT memberikan cinderamata kepada Prof Madya Dr Mior Harris bin Mior Harun Menteri Penasehat Pendidikan Malaysia di ruang kerja sekdaprov Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim bersama Pemerintah Malaysia menjajaki kerjasama di bidang pendidikan. Khususnya pertukaran pelajar, transfer ilmu, dan pemberian beasiswa kuliah. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik dan kualitas pendidikan antar kedua pemerintahan.
Penjajakan kerjasama tersebut dibahas saat Penjabat (Pj) Sekdaprov Jatim, Dr Ir Jumadi MMT menerima kunjungan kerja Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia, Prof Madya Dr Mior Harris bin Mior Harun, di ruang kerja Sekdaprov Jatim, Rabu (12/9).
Jumadi mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama ini, dan akan segera melakukan pertemuan internal bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna mendetailkan poin-poin kerjasama tersebut. Setelah itu, akan dibuat payung hukum serta nota kesepahaman atas kerjasama di bidang pendidikan ini.
Untuk itu, Jumadi mendelegasika rencana itu kepada Biro Humas dan Protokol, Biro Kesejahteraan Sosial, Dinas Pendidikan, Badan Penanaman Modal, yang hadir pada kesempatan ini untuk membahas detail kerjasama tersebut. “Setelah ini, kami langsung menindaklanjutinya, baik itu konsepnya, mekanismenya, dan lainnya. Kita detailkan,” ujarnya.
Jumadi yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jatim ini berharap, kerjasama ini tidak hanya berhenti di tingkat university to university. Tapi juga bisa meningkat jadi sister city, bahkan sister province, seperti Jatim dengan Provinsi Osaka Jepang, dan Provinsi Tianjin, Tiongkok. “Peluang ini sangat bagus karena banyak SDM kita, termasuk pelajar kita melanjutkan studi di Malaysia, begitu pula sebaliknya,” katanya.
Sementara, Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia, Prof Madya Dr Mior Harris bin Mior Harun mengatakan, tujuannya ke Jatim adalah untuk mengajak bekerjasama di bidang pendidikan. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah pertukaran pelajar dan beasiswa kuliah antar perguruan tinggi negeri antar kedua negara.
“Saya ingin lebih fokus kepada universitas negeri, karena universitas negeri kami biayanya sangat terjangkau, dan disubsidi oleh kerajaan. Selama ini, yang gencar promosi dan banyak peminatnya adalah universitas swasta kami, padahal universitas negeri kami juga tak kalah bagus, bahkan yang tertinggi ada di posisi 87 Top 100 University in the world,” ujarnya.
Sebelum mengunjungi Jatim, lanjut pria yang juga menjadi Pengarah Education Malaysia Indonesia ini, pihaknya telah mengunjungi Provinsi Jawa Barat dengan tujuan serupa. “Ini bagian dari tujuan besar kami, yakni setiap negara anggota ASEAN menjalin kerjasama pendidikan dengan negara ASEAN lainnya, sebelum dengan negara lain,” pungkasnya. [iib]

Tags: