Pemprov Kekurangan 262 Kepala TU SMA/SMK

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Hari Ini Kepala Sekolah dan Kepala TU Dilantik di Grahadi
Pemprov, Bhirawa
Jika tidak ada perubahan jadwal, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Rabu (4/1) hari ini direncanakan akan melantik 786 kepala sekolah SMA/SMK, serta 524 kepala TU (Tata Usaha) SMA/SMK. Pelantikan ini sebagai tindak lanjut dari UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan kewenangan SMA/SMK dikelola pemprov yang sebelumnya dikelola kabupaten/kota.
Namun pelantikan itu sebenarnya masih menyisakan masalah. Sebab kebutuhan kepala TU seharusnya jumlahnya sama dengan jumlah SMA/SMK, yakni 786 sekolah. Namun saat ini baru terdapat 524 sekolah yang terdapat kepala TU-nya. Sehingga pemprov masih kekurangan 262 kepala TU yang belum diisi.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengakui, SDM untuk mengisi kepala TU di sekolah-sekolah itu memang sangat sulit. Sebab tidak semua pegawai di sekolah bisa diangkat menjadi kepala TU. Sebab selain SDM yang berstatus PNS sangat minim, mayoritas pegawai adalah GTT (Guru Tidak Tetap) atau PTT (Pegawai Tidak Tetap).
“Ya bagaimana lagi, untuk sekarang dikosongi. Mungkin nanti ada guru yang merangkap tugas sebagai TU. Atau kepala sekolahnya yang merangkap TU. Peran TU di sekolah tidak begitu penting, tapi penting. Sebab fungsi administrasi tetap ada di kepala sekolah, bukan di TU,” kata Gubernur Soekarwo ditemui di Kantor Gubernur Jatim, Selasa (3/1).
Rencana prosesi pelantikan hari ini, untuk kepala sekolah dilantik langsung gubernur karena jabatannya setara dengan pejabat eselon III. Sedangkan kepala TU rencananya dilantik Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM karena setara pejabat eselon IV.
Dengan adanya pelantikan ini, membuktikan bahwa kewenangan SMA/SMK dan pendidikan khusus sudah menjadi ranah provinsi Jatim. Apalagi, sejak 30 September 2016 lalu seluruh kabupaten dan kota telah menandatangani penyerahan aset beserta seluruh pegawai SMA/SMK ke gubernur.
Kepala sekolah yang dilantik merupakan orang-orang yang sebelumnya berada di posisi sama, namun akan diberlakukan sistem evaluasi sebagai bentuk komitmen terhadap kinerjanya. “Prinsipnya, kepala sekolah selama setahun lalu ini tetap dipakai, tapi setahun ke depan ada evaluasi agar ada peningkatan pada tugas pokok dan fungsinya. Jadi untuk sementara tidak ada yang diganti,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Dr Saiful Rachman MPd menambahkan, pelantikan kepala sekolah dan kepala TU ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sebab di provinsi lain belum ada yang melantik kepala sekolah dan kepala TU. “Berdasarkan informasi yang saya dapat, mereka masih kebingungan proses pelimpahan. Alhamdulillah Jatim sudah beres semua,” ungkapnya.
Mengenai kekurangan kepala TU, mantan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jatim ini mengakui, jika mencari kepala TU memang sangat sulit. Masalah utamanya adalah sedikitnya SDM yang bisa diangkat menjadi kepala TU. “Sudah kita carikan, tapi sulit sekali. Mungkin nanti akan kita carikan di kabupaten/kota, siapa yang mau menjadi kepala  TU. Tapi untuk sementara baru 524 dulu,” tandasnya. [iib]

Tags: