Pemprov Perkuat Sinergi dengan BNN Berantas Narkoba

Wakil Gubernur Jatim Drs Saifullah Yusuf menerima kunjungan Kepala BNN Perwakilan Jatim, Brigjen Pol Drs Fatkhur Rahman di ruang kerjanya kemarin.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyatakan jika Pemprov Jatim siap untuk sinergitas bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Jatim dalam memberantas perrdaran narkoba. Apalagi saat ini ada puluhan jenis narkoba baru yang diduga sudah beredar di masyarakat.
Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf mengatakan, melihat tantangan dan kondisi bangsa yang terus memperihatinkan terutama peredaran narkoba maka sinergitas yang telah terjalin harus diperkuat. Kejahatan narkoba semakin mengkhawatirkan, terdapat 50 jenis narkoba baru dari sekitar 200 jenis narkoba yang sudah ada.
“Ini artinya, ada percepatan jenis-jenis narkoba yang perlu diantisipasi. Tidak cukup hanya BNN yang melakukan pemberantasan narkoba, tapi juga pemerintah dan masyarakat,” kata Gus Ipul, saat menerima Kepala BNN Perwakilan Jatim, Brigjen Pol Drs Fatkhur Rahman, di ruang kerjanya Kantor Gubernur Jatim, Senin (27/2).
Bedasarkan data dari BNN, Jatim berada pada urutan kedua bahaya narkoba di Indonesia. Untuk itu, guna menanggulanginya dibutuhkan sinergi dan kerjasama. Langkah-langkah promotif-preventif terus diupayakan bersama penegakan hukum secara tegas.
Bahkan, dalam waktu dekat Pemprov Jatim bersama BNN akan melakukan operasi-operasi pencegahan terhadap narkoba. Sementara itu, terkait korban dari bahaya narkoba, Gus Ipul menuturkan akan mengupayakan untuk di rehabilitasi.
“Pemprov Jatim akan menyusun langkah-langkah konkrit untuk mengajak semua pihak mulai dari pondok pesantren, sekolah, tokoh tokoh masyarakat, organisasi pemuda, pelajar untuk memperkuat pencegahan,” imbuh mantan menteri pembangunan daerah tertinggal ini.
Gus Ipul mengapresiasi bahwa kerjasama yang dilakukan bersama BNN akan terus ditingkatkan terutama dalam memperkuat peran daerah. “Saya ingin, partisipasi masyarakat dalam menyukseskan langkah dalam memberantas narkoba dengan cara menghubungi call centre yang akan disiapkan oleh BNN Provinsi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Perwakilan Jatim, Brigjen Pol Drs Fatkhur Rahman menegakan, komitmen dalam pemberantasan sangat besar. Jatim menjadi salah satu daerah rawan narkoba kedua se Indonesia. Jangkauan pengguna narkoba di Jatim tersebar dari wilayah perkotaan hingga pedesaan.
Pengguna narkoba di Jatim sebesar 2,2 juta dari jumlah penduduk Jatim sebanyak 40 juta penduduk. Artinya ada 800 ribu hingga 900 ribu pengguna aktif narkoba di Jatim.
“Jumlah tersebut bisa bertambah di luar hasil penelitian BNN. Bisa dimungkinkan jumlah yang tidak terdeteksi bisa jadi dua kali lipat dari jumlah yang ada. Sebab masalah ini seperti fenomena gunung es. Jika digali akan semakin banyak,” pungkasnya. [iib]

Tags: