Pemprov Rekrut Seribu TKW Formal

Dr Sukesi Apt MARS

Dr Sukesi Apt MARS

Pemprov, Bhirawa
Kesempatan emas bagi masyarakat Jatim yang ingin bekerja di luar negeri, khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW). Sebab pemerintah kini tengah melakukan rekrutmen 1.000 calon TKW yang akan dikirim ke Uni Emirat Arab, Taiwan dan Hongkong.
Kepala Badan Pemberdayaan Perembuan dan Keluarga Bencana (BPPKB) Provinsi Jatim Dr Sukesi Apt MARS menuturkan, rekrutmen calon TKW ini terlaksana berkat kerjasama berbagai pihak. Di antaranya dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP dan PA), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Gubernur Jatim dan pihak swasta dari Tahir Foundation.
“Kita akan merekrut calon TKW sebanyak seribu orang. Nanti mereka akan dilatih terlebih dulu selama enam bulan. Dalam pelatihan itu nanti, para calon TKW nanti juga akan mendapat honor sekitar Rp 1 juta lebih,” kata Sukesi, Minggu (12/7).
Menurut Sukesi, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi perempuan Jatim yang ingin mengikuti rekrutmen ini. Yaitu, perempuan dengan usia 19-40 tahun, sehat jasmani dan rohani. Jika sudah menikah harus dapat persetujuan tertulis dari suami dan jika belum menikah harus dapat surat persetujuan dari orangtua, serta pendidikan minimal SMK/SMA atau sederajat.
Dalam pelatihan itu nanti, lanjutnya, 60 persen berupa praktik dan 40 persennya teori yang meliputi hospitality, keperawatan, bisnis manajemen dan bahasa. “Jadi nanti yang dikirim bukan tenaga informal berupa pembantu rumah tangga, tapi tenaga formal,” ungkapnya.
Sukesi mengatakan, pasca Gubernur menyetujui adanya kerjasama itu, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan BPPKB, Disnaker kabupaten/kota dan Poltekes. Dalam koordinasi itu, pemprov harus mengirim surat ke SKPD tersebut dan sudah dilaksanakan. Masa pendaftarannya sendiri, dijadwalkan sampai dengan awal Agustus.
Setelah dilakukan sosialisasi, jumlah pendaftar cukup banyak mencapai 800 orang lebih. Namun setelah dilakukan verifikasi ulang dengan cara menelepon dan diberi tahu materi pelatihannya, yang sanggup tidak 100 orang. Untuk itu, pemprov kini tengah bekerja keras agar kuota seribu orang tersebut bisa terpenuhi, sebab ini adalah kesempatan emas masyarakat Jatim yang ingin bekerja di luar negeri.
“Ada beberapa kendala mengapa BPPKB dan Disnaker kabupaten/kota sulit merekrut calon TKW ini. Di antaranya belum ada kejelasan biaya keberangkat ke luar negeri, apakah gratis ditanggung Tahir Foundation atau biaya sendiri. Kalau pelatihannya gratis, tapi untuk pemberangkatan masih belum kita ketahui. Makanya dalam wakut dekat ini kita akan minta kejelasan ke pihak Tahir Foundation,” katanya.
Kenapa urusan ketenagakerjaan yang mengurus BPPKB ?, Sukesi menjelaskan, karena BPPKB adalah SKPD yang membidangi pemberdayaan perempuan. Sedangkan pelatihan ini merupakan bagian dari pemberdayaan perempuan. “Kita tidak bekerja sendiri, kita selalu berkoordinasi dengan Disnaker. jadi yang jalan ini dua SKPD ini. Tak mungkin hanya BPPKB saja,” pungkasnya. [iib]

Rate this article!
Tags: