Pemprov Satu-satunya Provinsi yang Kelola Pelabuhan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Menhub Setujui New Tanjung Tembaga Dikelola Pemprov
Pemprov, Bhirawa
Di ulang tahunnya yang ke-70, Pemprov Jatim mendapat kado manis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, yakni diberi kewenangan mengelola Pelabuhan New Tanjung Tembaga di Probolinggo. Dengan kepercayaan ini, menjadikan Pemprov Jatim sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang mengelola pelabuhan berstandar nasional.
“Pelabuhan Probolinggo ini sangat potensial. Barang-barang dari Pasuruan dan Probolinggo sekarang tidak perlu ke Pelabuhan Tanjung Perak, tapi cukup ke Pelabuhan New Tanjung Tembaga. Ini bisa memangkas biaya pengiriman barang. Dan yang sangat membanggakan adalah Pemprov Jatim jadi satu-satunya provinsi yang mengelola pelabuhan skala nasional,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Rabu (7/10).
Menurut Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, di Probolinggo ada tiga pelabuhan. Pertama pelabuhan yang dikelola Pelindo III yaitu Pelabuhan Tanjung Tembaga yang kedalamannya hanya 2,5 meter. Kedua Pelabuhan New Tanjung Tembaga yang kedalamannya mencapai 6-8 meter untuk dermaga satu dan dermaga dua 10-11 meter. Khusus yang dermaga dua ini, proses pembangunannya masih setengah. Sementara dermaga tiga rencananya kedalamannya mencapai 14 meter. Yang ketiga adalah Pelabuhan Perikanan Mayangan yang dikelola Dinas Perikanan.
“Ceritanya, Pelabuhan New Tanjung Tembaga ini dibangun karena adanya kasus Lumpur Lapindo yang sangat mengganggu transportasi arus barang dari Pasuruan, Probolinggo dan daerah sekitarnya. Lalu untuk mengatasinya, kita buat pelabuhan di Probolinggo yang diberi nama New Tanjung Tembaga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT menambahkan, pemberian kewenangan pengelolaan New Tanjung Tembaga bak kado Hari Jadi Pemprov Jatim. Sebab setelah Pemprov Jatim menjadi satu-satunya provinsi yang mengelola bandara, kini juga menjadi satu-satunya provinsi mengelola pelabuhan.
“Ini adalah kebanggaan bagi Pemprov Jatim, karena di Indonesia ini baru Pemprov Jatim yang dipercaya mengelola pelabuhan yang berstatus sebagai pelabuhan nasional yaitu Pelabuhan New Tanjung Tembaga Probolinggo,” ungkap Wahid.
Penjabat (Pj) Bupati Lamongan ini mengatakan, saat ini Pelabuhan New Tanjung Tembaga Probolinggo sudah beroperasi. Untuk dermaga satu bisa disandari dua kapal yang masing-masing kapal berkapasitas 5 ribu gross ton. Sementara dermaga dua yang pembangunannya masih setengah jadi akan diuji coba pengoperasiannya.
“Saat ini yang mengoperasikan Pelabuhan New Tanjung Tembaga Probolinggo adalah KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) UPT Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub di Probolinggo. Jadi pelabuhan ini sudah beroperasi dan tinggal kita melanjutkan dan mengoptimalkannya,” katanya.
Setelah diserahkan ke Pemprov Jatim, kata Wahid, yang bakal mengelola pelabuhan ini adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemprov, bernama PT Delta Arpha Bahari Nusantara (DABN). “BUMD ini sudah berdiri dan siap menjalankan tugas pengoperasian pelabuhan. Semua persiapan seperti SDM sudah sangat siap karena telah kita persiapkan lama,” jelasnya.
Kapan pemprov bisa mengoperasikan pelabuhan ini ? Wahid mengatakan, berdasarkan janji dari Kemenhub, Surat Izin Pengoperasian Sementara akan turun beberapa hari ke depan. Itu artinya tinggal menunggu waktu saja, sebab sudah ada perintah dari Menhub.
“Saya hari ini (kemarin, red) ke Kantor Kemenhub dan diterima Dirjen Perhubungan Laut Pak Bobby Mamahit. Beliau menyampaikan sudah diperintahkan Pak Menhub (Ignasius Jonan) untuk segera mengeluarkan surat izin operasi sementara bagi pemprov. Kita dijanjikan beberapa hari ke depan akan ditandatangani surat izin tersebut,” paparnya.
Wahid optimistis  dengan dioperasikannya Pelabuhan New Tanjung Tembaga ini maka industri di kawasan Probolinggo, Pasuruan dan sekitarnya tidak harus ke Pelabuhan Tanjung Perak. Artinya bisa mengurangi cost transport yang dampaknya barang-barang dari Probolinggo, Pasuruan dan sekitarnya lebih mampu bersaing di pasaran.
“Pelabuhan ini juga bisa mengurangi biaya pemeliharaan jalan, bahkan bisa mengurangi polusi udara dari transportasi jalan, karena selama ini aksesnya harus ke Pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan ini juga bisa kita jadikan andalan dalam menyongsong MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), khususnya dalam pengiriman barang yang menjadi lebih mudah,” pungkasnya. [iib]

Tags: