Pemprov sesalkan Gus Dur Tak Ditetapkan Pahlawan Nasional

Presiden Jokowi menyerahkan plakat kepada ahli waris/perwakilan dari pahlawan nasional  di Istana Negara Jakarta, Kamis (5/11). Pemberian gelar tersebut dilakukan berdasarkan Keppres  Nomor 116/TK/2015 yang ditandatangani pada 4 November 2015.

Presiden Jokowi menyerahkan plakat kepada ahli waris/perwakilan dari pahlawan nasional di Istana Negara Jakarta, Kamis (5/11). Pemberian gelar tersebut dilakukan berdasarkan Keppres Nomor 116/TK/2015 yang ditandatangani pada 4 November 2015.

Pemprov, Bhirawa
Nama mantan Presiden Indonesia ke-4 almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dipastikan tak jadi diresmikan menjadi pahlawan nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2015 mendatang. Meski demikian, Pemprov Jatim akan tetap mengusulkannya lagi tahun depan ke pemerintah.
“Sayang sekali sebenarnya nama Gus Dur tak jadi diresmikan sebagai pahlawan nasional. Tapi kami Pemprov Jatim  akan terus mendorong itu, kalau tidak bisa tahun ini ya tahun depan,” kata Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf kepada wartawan, Kamis (5/11).
Dikatakan Gus Ipul, panggilan karibnya, nama Gus Dur patut dijadikan sebagai pahlawan nasional sebab pria asli Jombang tersebut merupakan salah satu tokoh pluralisme di Indonesia. Dia juga pernah menjabat Ketum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).
Untuk diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan Keppres No 116/TK/Tahun 2015 tertanggal 4 November 2015, terkait penganugerahan gelar pahlawan kepada lima tokoh yang dinilai berjasa untuk  Indonesia. Presiden memutuskan hal ini setelah menerima laporan dari Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, yang diketuai Ryamizard Ryacudu.
Adapun yang mendapat anugerah itu adalah Almarhum Bernard Wilhem Lapian (Tokoh Provinsi Sulawesi Utara),  Almarmum Mas Isman (Tokoh Provinsi Jawa Timur),  Almarhun Komjen (Pol) Dr H Moehammad Jasin (Tokoh Jawa Timur),  Almarhum I Gusti Ngurah Made Agung (Tokoh Provinsi Bali) dan Almarhum Ki Bagus Hadikusumo (Tokoh Provinsi Jogjakarta).
GP Ansor Kabupaten Malang juga kecewa dengan tidak dijadikannya Gus Dur sebagai pahlawan nasional.  Mereka mempertanyakan sikap Presiden Jokowi yang terkesan enggan mengangkat mantan Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur jadi pahlawan.
“Banyak warga NU, terutama kader Ansor protes karena Gus Dur tak diloloskan menjadi pahlawan nasional. Ada apa dengan Jokowi?,” tegas Sekretaris GP Ansor Kabupaten Malang Husnul H Syadad.
Husnul merasa ada sentimen politik terkait belum ditetapkannya Gus Dur jadi pahlawan nasional. Kalau sekadar alasan administrasi, menurutnya tak rasional mengingat tim pengusul sudah bekerja maskimal. “Warga jelas protes dan kecewa kepada Presiden Jokowi. Mengapa? Karena Gus Dur sangat layak menjadi pahlawan nasional,” katanya.
Sosok Gus Dur rinci Husnul, bukan hanya menjadi tokoh nasional. Tapi Gus Dur sudah menjadi tokoh dunia yang sangat dikagumi banyak pihak. Gus Dur tak hanya memiliki jasa di Indonesia, tapi di banyak negara di dunia.
Lebih lanjut Husnul menegaskan, pihaknya meminta Presiden Jokowi atau instansi terkait segera menjelaskan kepada publik apa alasan belum meloloskan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. “Supaya rakyat Indonesia, utamanya warga NU, mengetahui alasannya. Jelaskan apa kekurangan administrasi yang harus dipenuhi,” katanya.
Sementara itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan Gus Dur akan mendapatkan gelar pahlawan nasional. Pasalnya, kajian kelayakan untuk menjadi pahlawan dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat (TP2GP) sudah lengkap dan selesai.
Khofifah mengungkapkan, sebenarnya pemberian gelar pahlawan nasional untuk almarhum Gus Dur sudah diputuskan pada  2013 oleh TP2GP. Oleh karena itu, dipastikan Gus Dur akan mendapatkan gelar tersebut. “Sesungguhnya hanya menunggu waktu. Itu catatan dari Dewan Gelar. Jadi kalau kepahlawanan Gus Dur itu dari TP2GP itu sudah selesai. Dari Dewan Gelar sudah selesai tinggal menunggu saat proses penganugerahan,” tegas Khofifah di Istana Negara Jakarta Kamis kemarin.
Pihaknya menilai, Gus Dur sudah layak untuk menjadi pahlawan nasional. Oleh karena itu, kajian yang dilakukan oleh tim juga tidak punya hambatan. “Jadi tidak ada catatan apapun, semua sudah selesai, tinggal menunggu saat penganugerahannya,” imbuhnya. [iib,geh]

Pemberian Gelar Pahlawan Nasional  Berdasarkan Keppres Nomor 116/TK/2015
Alm Bernard Wilhem Lapian dari Sulawesi Utara
Alm Mas Isman dari Jawa Timur
Alm Komjen Pol Moehammad Jasin dari Jawa Timur
Alm I Gusti Ngurah Made Agung dari Bali
Alm Ki Bagus Hadikusumo tokoh dari Jogjakarta

Tags: