Pemprov Siapkan Aplikasi Pasarkan UMKM

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat meninjau hasil UMKM Jatim di sela acara halal bihalal pelaku UMKM Jatim di Gedung GNI Bubutan Surabaya, Rabu (20/7).

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat meninjau hasil UMKM Jatim di sela acara halal bihalal pelaku UMKM Jatim di Gedung GNI Bubutan Surabaya, Rabu (20/7).

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim kini tengah menyiapkan aplikasi khusus berbasis teknologi informasi untuk memasarkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuannya agar UMKM Jatim mampu bersaing dengan produk asing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini.
“Aplikasi ini nanti bisa dimanfaatkan pelaku UMKM, sehingga bisa bersaing dengan produk dari luar negeri. Pelaku UMKM sekarang harus melek teknologi informasi agar produknya bisa go internasional,” kata Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf di sela halal bihalal bersama pelaku UMKM di Gedung GNI Bubutan Surabaya, Rabu (20/7).
Pihaknya mengaku menggandeng sejumlah pihak untuk merealisasikan aplikasi UMKM yang sekarang masih dalam tahap proses menuju penyelesaian. “Harapannya tiga bulan lagi selesai dan diterapkan untuk seluruh UMKM se-Jatim,” ujar Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Aplikasi UMKM, kata dia, merupakan salah satu upaya pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini menjadi tren sekaligus memperluas pemasaran sehingga tidak hanya dijual di satu tempat. “Aplikasi ini berisi berbagai jenis sosial media, terutama website agar semua orang mengetahui apa saja produk UMKM di Jatim. Terlebih sekarang zamannya teknologi informasi karena itu jangan sampai kita ketinggalan,” katanya.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut menilai, sekitar lima juta pelaku UMKM yang berada di Jatim sangat membantu peningkatan perekonomian provinsi setempat sehingga harus dimanfaatkan dan semakin ditingkatkan.
Sementara itu, di hadapan ratusan pelaku UMKM, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut meminta meniru sifat Rasulullah SAW saat menjanlankan usahanya, yaitu Shiddiq (benar), Fathonah (cerdas/bijaksana), Amanah (dapat dipercaya) dan Tabligh (menyampaikan).
“Pelaku UMKM harus benar dan tidak boleh curang, kemudian cerdas serta dapat dipercaya dalam menjalankan usahanya, sekaligus mampu menyampaikan kepada konsumen,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.
Menurut dia, jika para pelaku UMKM mampu menerapkan keempatnya maka diyakini sukses menjalankan usahanya, serta bermanfaat tidak hanya bagi dirinya, namun masyarakat. “Kalau usaha sukses, secara pribadi menguntungkan dan meningkatkan perekonomian, kemudian secara umum berguna bagi orang banyak. Satu lagi, produk kita wajib berkualitas,” tandasnya. [iib]

Tags: