Pemprov Jatim Terjunkan Ustadz Gaul Cegah ISIS

Syafi'i Ma'arif, salah satu ustad yang diundang untuk memberi pencerahan agar warga Jatim tak bergabung dengan ISIS

Syafi’i Ma’arif, salah satu ustad yang diundang untuk memberi pencerahan agar warga Jatim tak bergabung dengan ISIS

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim menerjunkan ratusan ustadz gaul yang usianya masih muda dan mudah berinteraksi dengan masyarakat, untuk mencegah berkembangnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Jatim. Saat ini, pemprov tengah mematangkan konsep tersebut bersama Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim.
“Dinamakan ustadz gaul karena masih muda dan juga mampu berkomunikasi di media social. Sebab penyeberan ISIS di media social ini juga sangat kuat. Selain itu interaksi anak muda sekarang dengan media sosial sangat kental, makanya perlu kita manfaatkan untuk menangkal ISIS juga,” ujar Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (31/3).
Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko untuk pembentukan ustadz gaul ini. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan MUI, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Jatim.
“Ustadz yang sekarang ini hampir sama dengan Ikatan Dai Lokalisasi (Ideal) yang dinilai berhasil mengurangi prostitusi dengan cara komunikasi dan interaksinya langsung ke yang bersangkutan,” katanya.
Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, mengatakan, deklarasi pembentukan ustaz gaul ini akan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov Jatim, Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya pada 7 April 2015 di Malang.
“Sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Syafi’i Ma’arif, serta kiai sepuh lainnya akan diundang dan kami ajak koordinasi sekaligus memberikan gambaran seperti apa nantinya,” tukasnya.
Para ustaz yang ditunjuk, lanjut dia, terlebih dahulu di diklat untuk diberikan pelatihan terkait teknis kinerja nantinya seperti apa, termasuk pemetaan wilayah di bawah arahan langsung Densus 88.
“Ustaz-ustaz ini nantinya berputar dari satu daerah ke daerah lain dan meyakinkan ke masyarakat, bahwa jika ingin bergabung dengan ISIS lebih banyak menyesalnya. Terbukti ada beberapa orang yang kembali ke Tanah Air karena ternyata tidak sesuai yang diharapkan,” tuturnya.
Sedangkan, terkait jumlah ustadz gaul yang disiapkan, mantan Sekdaprov Jatim tersebut belum bisa memastikan karena masih dilakukan rapat pembahasan lebih lanjut. “Yang pasti mereka nanti akan berputar tidak hanya pada satu tempat saja,” pungkasnya. [iib]

Tags: