Pemprov Tertarik Rekayasa Pertanian Australia

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menerima kunjungan Wakil Menteri Departemen of Foreign affair and Trade (DFAT) Australia, Jean Bernard Carrasco di ruang kerjanya, Rabu, (17/9).

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menerima kunjungan Wakil Menteri Departemen of Foreign affair and Trade (DFAT) Australia, Jean Bernard Carrasco di ruang kerjanya, Rabu, (17/9).

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengaku sangat tertarik dengan program ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah Australia. Salah satunya adalah rekayasa pertanian dengan menggunakan sentuhan teknologi.
Ketertarikan Saifullah Yusuf tersebut disampaikan saat menerima Wakil Menteri Departemen of Foreign affair and Trade (DFAT) Australia, Jean Bernard Carrasco di ruang kerjanya, Rabu, (17/9). Untuk itu, pihaknya sangat menyambut baik kerjasama Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Income Through Support for Marketing in Agriculture (AIP-PRISMA) dalam memajukan dan meningkatkan produktivitas ketahanan pangan di Jatim.
Menurut Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf, meningkatnya jumlah penduduk dan minimnya keterbatasan lahan untuk pertanian menyebabkan pemerintah harus memiliki formula guna mengatasinya. Setiap tahun, jumlah lahan pertanian berkurang akibat tambahan kebutuhan untuk pemukiman penduduk dan indutri.
Oleh karena itu, tak ada pilihan lain bagi pemerintah untuk mencari solusi meningkatkan produktivitas kecuali dengan bantuan teknologi. Teknologi ini bisa disinergikan dengan ketersediaan bibit dan penggunaan pupuk yang ada.
“Kami senang, ada program yang dilakukan AIP-PRISMA di Ponorogo dengan memberikan hormon kepada pohon sehingga hasil panen mangga yang hanya panen pada satu musim bisa dilakukan dua kali dalam setiap musim panen. Terima kasih, karena Jatim dijadikan pilot project,” ungkapnya.
Selama ini, lanjutnya, meskipun 1.000 ha lahan untuk pertanian berkurang, akan tetapi produktivitas pertanian tetap meningkat. Salah satunya, Jatim surplus beras sebanyak 4 juta ton. Dengan dilakukannya pemberian hormon kepada tumbuhan, pemeliharan pupuk secara intens dan didukung oleh teknologi yang ada, maka peningkatan produktivitas akan terealisasi.
“Perlu kerja keras, untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menambah nilai tukar petani. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak,” ujarnya.
Gus Ipul menegaskan, keterbatasan lahan pertanian diperparah dengan banyaknya petani beralih menjadi buruh pabrik. Untuk itu, kami menyambut baik program yang ditawarkan oleh AIP PRISMA untuk meningkatkan produktivitas hasil panen di Jatim.
Wakil Menteri Departemen of Foreign affair and Trade (DFAT) Australia Jean Bernard Carrasco menyatakan, sangat terbuka ingin segera melakukan kerjasama dengan Jatim khususnya untuk peningkatan pertanian di Jatim.
“Kami sangat berharap, kerjasama di bidang pertanian ini akan ditingkatkan lagi. Kami akan berkeliling di Jatim untuk melihat potensi di bidang pertanian. Semoga kerjasama ini bisa membawa kebaikan bagi masyarakat Jatim,” terangnya.
Sementara itu, Daniel Nugraha Team Leader AIP PRISMA memaparkan, bahwa beberapa saat yang lalu delegasi dari Australia berkunjung ke Kab Ponorogo. Delegasi pertanian Australia memberikan penyuluhan kepada petani untuk meningkatkan hasil pertanian khususnya produktivitas mangga.
Dijelaskannya, meskipun musim panen mangga pada iklim di Indonesia hanya mampu panen satu kali, namun dengan tambahan suntikan bibit yang ada musim panen dapat dilakukan dua kali.
“Kebutuhan akan mangga sangat besar,tidak hanya di dalam melainkan di luar negeri. Kami memiliki formula untuk menambah jumlah produksi dan terbukti mampu meningkatkan produksi pada musim panen. Meskipun, pada musim panen utama produksinya menurun 20 persen, namun jumlah produksi dari buah mangga meningkat,” tutupnya. [iib]

Tags: