Pemprov Usulkan Pelarangan Kapal LCT di Ketapang Ditunda

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim, agar pelarangan pemakaian kapal Landing Craft Tank (LCT) atau kapal barang oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ditunda dulu. Penundaan ini harus dilakukan sebab saat ini pengganti kapal LCT  yaitu Kapal Motor Penumpang (KMP) masih belum siap.
Menurut Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim, Dr Ir Wahid Wahyudi MT, akibat pelarangan kapal LCT itu telah mengakibatkan antrian kendaraan bermotor di pelabuhan penyeberangan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi mencapai 12 kilometer. Padahal pelabuhan ini termasuk pelabuhan vital karena melayani penyeberangan dari Pulau Jawa ke Pelabuhan Gilimanuk, Pulau Bali.
Antrian panjang itu, kata Wahid, terjadi karena pemberlakuan kebijakan pelarangan pemakaian kapal LCT oleh Kemenhub yang kurang sosialisasi. “Pelarangan penggunaan kapal LCT ini sebetulnya mulai berlaku 1 Januari 2016 tapi sosialisasinya kurang. Kami mohon untuk dievaluasi kebijakan itu,” kata Wahid, Minggu (13/3).
Kemenhub, kata Wahid, mengharuskan para pemilik kapal LCT untuk menggantinya dengan KMP. Padahal saat ini di pelabuhan Ketapang masih beroperasi 14 kapal LCT yang rata-rata mengangkut 1.900 truk setahun. “Kami pada prinsipnya mendukung aturan itu (mengganti LCT dengan KMP) tapi kan masih butuh waktu,” katanya.
Oleh karena itu, Pemprov Jatim telah mengusulkan kepada Kemenhub pelarangan 14 kapal LCT yang beroperasi di lintas Ketapang-Gilimanuk menunggu kapal KMP penggantinya siap. ‘Karena kalau tetap antri, distribusi barang ke Bali, NTT, NTB akan terganggu,” ujarnya.
Selain itu, dari pantauan Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim, ada kebijakan yang menurut Wahid aneh. Kebijakan itu adalah truk boleh naik kapal LCT, tapi sopir dan kernetnya harus naik kapal KMP. Kebijakan ini menyebabkan para sopir truk protes tidak mau melaksanakan kebijakan itu.
“Ini karena para supir itu khawatir muatan yang ada di dalam truknya ada yang mencuri. Mereka malah milih nunggu kapal KMP yang armadanya terbatas. Jadi ini menyebabkan antrian yang sangat panjang. Kemenhub harus bertindak cepat mengenai masalah ini,” katanya. [iib]

Tags: