Pemuda Australia-Indonesia Kunjungi Ponpes Tebu Ireng Jombang

Delegasi Pemuda Australia-Indonesia saat diterima Sekda Jombang, Akhmad Jazuli di Ruang Swagata, Pendopo Kabupaten Jombang, Rabu (15/01/2020). [Foto : arif yulianto/ bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Sejumlah 18 pemuda delegasi Indonesia dan 18 pemuda delegasi dari Australia mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang. Mereka tergabung dalam rombongan delegasi Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP). Rombongan datang ke lokasi Ponpes Tebu Ireng Jombang dengan didampingi oleh petugas dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Dispora Kabupaten Jombang, Rabu siang (15/01/2020).
Di Ponpes Tebu Ireng, Jombang, rombongan diterima oleh Pengurus Ponpes Tebu Ireng. Kemudian mereka mengadakan pertemuan di Gedung KH Yusuf Hasyim lantai III di Kompleks Ponpes setempat. Setelah diisi dengan sejumlah sambutan dari kedua belah pihak, Delegasi Pemuda Indonesia-Australia sempat menyuguhkan sejumlah kebolehan, salah satunya dengan menampilkan Tari Saman, tarian tradisional khas dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Setelahnya mereka juga mengunjungi makam Presiden Ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Kompleks Makam Keluarga Ponpes Tebu Ireng.
Kepala Dispora Provinsi Jatim, Supratomo mengatakan, pertukaran pemuda Australia dan Indonesia ini dilakukan agar terjalin persahabatan antara pemuda dari kedua negara. Hal tersebut kata Supratomo merupakan bagian dari kerjasama antara Indonesia dengan Australia.
“Dan ini adalah para pemuda, duta-duta bangsa yang selektif, terpilih, mereka melakukan kerjasama, baik di bidang pemberdayaan masyarakat, di bidang kebudayaan, di bidang kesehatan, dan pendidikan. Tapi intinya agar mereka saling memahami, karena kita negara bertetangga,” papar Supratomo saat diwawancarai di Ponpes Tebu Ireng, Jombang.
Konteks saling memahami lanjut Supratomo yakni, agar para pemuda dari Australia memahami kondisi dan kultur Indonesia, dan begitu juga sebaliknya, agar pemuda Indonesia memahami kultur dan kebiasaan masyarakat Australia. Untuk itulah dalam program ini sambung dia, ada yang dinamakan Fase Desa dan Fase Kota.
“Fase Desa mereka telah melaksanakan di Desa Sanan Kerto, Kebon Pring, Kabupaten Malang, yang waktu itu diterima langsung oleh Bupati Malang, selama sebulan mereka berbaur bersama masyarakat, tinggal di rumah-rumah penduduk, dan berkegiatan bersama masyarakat sehari-hari,” paparnya lagi.
Setelah selesai mengikuti kegiatan dalam Fase Desa, para delegasi pemuda dari dua negara ini kata Supratomo mengikuti kegiatan di dalam Fase Kota. Namun sebelum masuk Fase Kota, jelas Supratomo, para delegasi terlebih dahulu melakukan kunjungan ke Kota Batu dengan diterima oleh Walikota Batu dilanjutkan dengan mengunjungi tempat wisata di Kota Batu.
“Baru kemudian ke Surabaya. Di Surabaya, masuk Fase Kota, mereka magang di 17 instansi baik itu instansi pemerintah maupun BUMD-BUMN, kemudian ada di media, di (Harian) Bhirawa, mereka sambil belajar, untuk kerja di instansi tersebut,” terang Supratomo.
Selama di Kota Surabaya para delegasi pemuda ini juga tinggal di rumah-rumah penduduk dan berbaur dengan para penduduk. Yang menarik, ucap Supratomo, selama delegasi pemuda ini tinggal di rumah-rumah penduduk, para penduduk atau para orang tua angkat delegasi pemuda, sangat terkesan dengan kehadiran mereka.
“Bahkan ketika mereka berpisah di Sanan Kerto, mereka merasa kehilangan, sampai saling menangis, karena sehari-hari sudah bersama para pemuda, baik dari Australia maupun Indonesia,” ucapnya.
Sementara untuk kunjungan para delegasi pemuda ke Ponpes Tebu Ireng, Jombang ini kata Supratomo, hal tersebut sesuai petunjuk dari Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.
“Agar para pemuda, Australia khususnya, it dapat memahami, mempelajari, mengetahui, kebiasaan dan kultur kehidupan di pesantren,” sambungnya.
Sebelum mengunjungi Ponpes Tebu Ireng, Jombang, rombongan delegasi pemuda Australia dan Indonesia ini juga mengunjungi Pendopo Kabupaten Jombang. Di Ruang Swagata, Pendopo Kabupaten Jombang, rombongan diterima oleh Sektretaris Daerah (Sekda) Jombang, Ahmad Jazuli yang mewakili Bupati Jombang. Selain itu tampak pula, Kepala Dispora Kabupaten Jombang, Hadi S.
Sekda Ahmad Jazuli menjelaskan, atas kunjungan delegasi pemuda dari dua negara ke Kabupaten Jombang ini dirinya mewakili Bupati Mundjidah Wahab, merasa gembira dan bahagia karena anak-anak muda sudah bisa melakukan kolaborasi, ‘take and give’ antara Australia dan Indonesia.
“Hal ini menunjukkan hubungan sesama manusia itu tidak memandang suku, ras, agama. Tetapi sebagai anak Adam harus sinergi, saling mengenal, saling membantu. Kemanusiaannya harus dibangun, tidak membeda-bedakan,” kata Sekda Ahmad Jazuli.
Kabupaten Jombang kata Ahmad Jazuli merupakan tempat tokoh-tokoh nasional yang termasuk memprakarsai berdirinya Indonesia.
“Termasuk juga tokoh yang mengembangkan pluralisme, utamanya Gus Dur. Sosok presiden yang kolaborasi antara negarawan, religius, beliau bisa menerima berbagai suku, agama, ras, tetapi dengan pola pendekatan Gus Dur, mereka dari berbagai suku, agama, ras, itu merasa tidak ada sekat,” pungkas Ahmad Jazuli.(rif)

Tags: