Pemuda Harus Berkontribusi pada Pembangunan

Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) sebagai bagian dari pemuda harus dapat berkontribusi dalam menentukan arah pembangunan bangsa.
“Kontribusi AMPG sebagai Ormas Partai Golkar dapat terlibat dalam berbagai kegiatan sosial untuk membantu masyarakat. AMPG sebagai kaum milenial harus rajin turun ke masyarakat hingga desa-desa, memberikan bantuan edukasi dan motifasi kewirausahaan untuk memperpendek kesenjangan sosial.
Saya berharap AMPG dapat bersikap kritis baik terhadap masyarakat maupun memberikan masukan kepada DPR dan Pemerintah. AMPG sebagai bagian dari pemuda, harus dapat berperan pada arah pembangunan bangsa. Jangan takut untuk menyampaikan kritik yang membangun,” Pada masa perjuangan pergerakan kemerdekaan, pemuda memiliki peran besar dalam mewujudkan kemerdekaan. Peran pemuda sangat kuat melalui Sumpah Pemuda 1928. AMPG jangan sampai kalah dengan perjuangan para pemuda pada era pergerakan kemerdekaan. Sudah saatnya pemuda tampil sebagai sebagai pemimpin, apalagi dalam undang-undang telah mengatur keterlibatan pemuda dalam politik.
Dalam UU Pemilu mengatur bahwa calon anggota legislatif (caleg) minimal berusia 21 tahun. Itu artinya, pemuda diberikan kesempatan untuk menjadi anggota legislatif. Dalam UU Pilkada, menurut Bamsoet, mengatur bahwa warga negara Indonesia (WNI) berusia minimal 25 tahun dapat menjadi bupati/wali kota, serta minimal 30 tahun dapat menjadi gubernur.
Jadi tidak ada alasan munculnya anggapan bahwa pemuda belum punya kemampuan untuk menjadi pemimpin. Besarnya jumlah pemuda tidak berarti jika tidak diimbangi dengan kualitas yang memadai. Keberadaan pemuda harus dapat memberikan solusi terhadap masalah yang ada. Jangan sampai keberadaan pemuda malah menambah masalah bagi lingkungan sosial.

Bambang Soesatyo
Ketua DPR RI

Tags: