Pemudik Wajib Waspadai Peta Macet Pasuruan

Sejumlah kendaraan yang mengantri macet di simpang empat Taman Dayu, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan dari arah selatan (Malang) menuju gerbang pintu tol Pandaan, Rabu (8/7) sore. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Sejumlah kendaraan yang mengantri macet di simpang empat Taman Dayu, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan dari arah selatan (Malang) menuju gerbang pintu tol Pandaan, Rabu (8/7) sore. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pasuruan Raya merupakan daerah segitiga emas karena letaknya berada pada posisi sentral antara wilayah Surabaya-Malang-Banyuwangi. Maka tak heran daerah yang mempunyai dua wilayah yakni Kabupaten dan Kota Pasuruan menjadi perlintasan sentral yang dipadati para pemudik mulai roda dua hingga roda empat atau lebih.
Karenanya, para pengguna jalan yang melintasi wilayah tersebut diimbau mewaspadai titik rawan kemacetan selama arus mudik dan balik lebaran 2015. Pantauan Bhirawa, Rabu (8/7) sejumlah titik kemacetan sering kali terjadi di Pasuruan Raya dimulai dari di Pertigaan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Pertigaan Gempol yang merupakan batas Kabupaten Pasuruan dengan Kabupaten Sidoarjo ini awal pintu kemacetan dari arah Surabaya menuju Malang, maupun jalan yang menuju jalur pantura tapal kuda menghubungkan wilayah timur Pasuruan yang akan menuju Probolinggo hingga Banyuwangi.
Penyebabnya adalah tidak adanya rambu trafic light dan secara otomatis hanya diatur oleh swadaya orang sekitar serta keberadaan pasar Gempol yang tak jauh dari pertigaan tersebut menambah kemacetan karena aktivitas warga sekitar. Beberapa puluhan meter dari titik kemacetan pertigaan Gempol, atau tepatnya 20 KM bergeser ke arah selatan, pemudik akan kembali menjumpai titik kemacetan di perempatan Taman Dayu, Kecamatan Pandaan.
Kemacetan ini imbas dari dibukanya pintu tol Pandaan. Terutama dijam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari. Kondisi jalan yang kurang siap, termasuk juga pembangunan insfrastruktur pendukung kurang memadai lantaran sulit berbelok menjadi menyebabkan penyebabnya.
Terakhir bergeser ke selatan lagi, di pertigaan Purwosari atau 30 KM dari perempatan Taman Dayu. Penyebabnya adalah rambu trafic light yang terkadang tak berfungsi, belum lagi arus kendaraan dari arah utara (Wonorejo menuju Purwosari) pada pertigaan ini membuatnya menjadi sesak.
“Kemacetan arus mudik-balik lebaran di tiga titik di wilayah Gempol, Pandaan, Purwosari haruslah diwaspadai. Termasuk juga di Jl Raya Purwodadi yang merupakan jalur tengkorak rawan laka lantas wajib diwaspadai pula. Kondisi jalur tanjakan karena akan memasuki wilayah Kabupaten Malang serta dari arah selatan, jalur ini memiliki turunan cukup tajam. Makanya, bagi para memudik yang melewati jalur ini harus ekstra waspada,” ujar Ipda Misman Kanitlantas Polres Pasuruan.
Selain di tiga titik, Misman menambahkan di Kecamatan Bangil juga rawan kemacetan. Kemacetan di itu ada di area alun-alun Bangil, plasa Bangil dan rel kereta api di Bangil yang kondisi relnya agak miring. “Pada Jl Raya alun-alun Bangil dari barat menuju timur Kota Pasuruan hanya bisa dilalui dengan satu kendaran saja karena penyempitan jalan (bottle neck).
Belum lagi di area barat alun-alun yakni sederet dengan Plaza Bangil yang menjadikan lalu lintas semakin semrawut ketika musim lebaran nanti. Ditambahkan, perlintasan kereta yang posisinya agak miring menjadikan para memudik harus mengurangi kecepatanya, terlebih saat ada ada kereta yang melintas,” tambah Misman.
Bergeser lagi ke timur ke wilayah hukum Polres Pasuruan Kota. Tepatnya di Jalan Raya Ngopak, Kecamatan Grati juga rawan kemacetan. Di pertigaan jalur pantura tapal kuda menuju Probolinggo ini selain ada pasar ngopak, posisinya jalurnya menusuk sate. Belum lagi lalu lalang diwilayah jalur alternatif menuju Malang menjadikan rawan macet.
“Para pemudik yang akan melewati Jl Raya Ngopak ini harus waspada. Biasanya rawan kemacetan. Perlintasan rel kereta api di Jl Raya juga harus waspada, kondisinya mirin dan licin. Terlebih di rawan laka di Jl Raya Rejoso mapun Nguling, jalan yang kondisinya sudah mulus membuat para pengendarapun terlena,” papar AKBP Young Ferrydjon, Kapolres Pasuruan Kota.
Beristirahat merupakan sarana yang wajib bagi para pemudik. Para pemudik yang melintasi jalur Surabaya-Malang biasanya beristirahat sejenak di Masjid Cheng Muhammad Hoo yakni dikawasan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Dikawasan ini selain tempat beibadah juga tempat merupakan istirahat alternatif para pemudik tiap tahunnya.
“Setiap tahun saya mesti menyempatkan diri untuk berhenti sejenak di masjid Cheng Hoo untuk beribadah. Selain itu masjid yang berarsitektur Thionghoa ini bisa melepas penat setelah melakukan berjalanan jauh bermudik pulang kampung,” kata M Riyadi, salah satu warga Surabaya yang kebetulan beribadah di masjid Cheng Hoo Pandaan dan setiap tahun beristirahat di sini ketika mudik dari Surabaya menuju Blitar. [hil]