Pemulung Sampah dan Warga Terpencil Sidoarjo dapat Bantuan Sembako

Pemulung sampah di TPA Jabon menerima bantuan Sembako dari Nurul Hayat Sidoarjo. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pandemi Covid-19 mempengaruhi harga jual plastik dan kardus bekas, turun sampai 50 persen. Ini yang dirasakan para pemulung sampah yang mengais rejeki di lautan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Kupang Kec Jabon, Kab Sidoarjo.

Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Sidoarjo, tergerak untuk menyalurkan bantuan Sembako untuk 30 orang pemulung sampah disana, yang termasuk warga kurang mampu tersebut.

Menurut Brand Manager NH Sidoarjo, Riza Afif, informasinya ada 100 pemulung yang membutuhkan. Namun pihaknya setelah koordinasi dengan pihak desa, akhirnya hanya 30 orang yang dianggap membutuhkan.

“Lainnya secara ekonomi sudah dianggap cukup,” kata Riza, belum lama ini.

Pihak Nurul Hayat Sidoarjo, menurut Riza perlu koordinasi juga dengan pihak terkait, supaya bantuan yang disalurkan tersebut bisa tepat kepada sasaran.

Dalam hari yang sama, Nurul Hayat Sidoarjo juga mendistribusikan bantuan Sembako kepada warga kurang mampu yang tinggal di wilayah terpencil,, di dusun Kali alo, Kelurahan Gebang Kec Sidoarjo.

Di lokasi tempat paling ujung timur wilayah Kab Sidoarjo itu, karena dekat laut di selat Madura, diserahkan bantuan sebanyak 21 paket Sembako kepada warganya yang dhuafa.

Untuk menuju wilayah yang termasuk terpencil di Kab Sidoarjo tersebut, relawan dari NH Sidoarjo harus menggunakan motor. Karena jalan menuju kesana, hanya jalan setapak selebar 2 meter, namun sudah dipaving.

Meski demikian, relawan harus hati-hati, karena sepanjang jalan setapak itu adalah kawasan pertambahan. Kalau relawan sampai tidak hati-hati, karena sedang membawa beban bantuan Sembako, bisa tercebur dalam tambak tersebut.

“Alhamdulilah lancar. Dari pusat kota Sidoarjo, kita tempuh sekitar 1 jamanan dengan menggunakan motor,” kata Riza.

Menurut dirinya, dipilihnya dua lokasi di Kab Sidoarjo dalam penyaluran bantuan Sembako tersebut, karena dinilai kondisinya sama-sama memprihatinkan. Di TPA Jabon, warga mengandalkan usaha pengumpulan sampah untuk bertahan hidup, sementara di dusun terpencil Kali alo, sebayak 75 KK disana, warga bekerja mencari ikan di laut, di tambak dan penjaga tambak.

Bantuan yang disalurkan NH Sidoarjo itu, kata Riza, berasal dari sejumlah donatur. Selain disalurkan di Sidoarjo, juga di wilayah Surabaya, Gresik dan Pasuruan. Total seluruh bantuan Sembako itu ada 240 paket. (kus)

Tags: