Penanaman Akar Wangi Cegah dan Mitigasi Bencana di Hari Air se-Dunia XXVI 2021

Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami dan Wabup Madiun, H. Hari Wuryanto menanam bibit akar wangi/ vetiver di Desa Cermo Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, Senin (22/3). [sudarno/bhirawa]

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Dalam rangka pencegahan & mitigasi bencana serta memperingati Hari Air se-Dunia XXIX tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Badan Penanggulanngan Bencana Daerah (BPBD) menggelar acara penanaman akar wangi/vetiver di Desa Cermo Kecamatan Kare, Senin (22/3).

Dengan digelarnya penanaman akar wangi/vetiver ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama tentang program penanggulangan bencana. Bahwa kunci utama dalam mengurangi resiko bencana adalah aspek pencegahan dan mitigasi bencana.

“Yang artinya kita semua harus mampu tanggap dan lebih sensitif terhadap kerawanan bencana,”, ungkap Kepala pelaksana Badan Penanggulanngan Bencana Daerah (BPBD) Zahrowi saat memberikan laporan.

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami dan Wakil Bupati Madiun H. Hari Wuryanto bersama forkopimda Kabupaten Madiun hadir pada penanaman akar wangi serentak di desa cermo ini.

Ada 10.000 Polybag akar wangi yang nantinya dan juga akan terus menerus ditanaman di beberapa titik rawan longsor khususnya pada lahan-lahan kritis potensi ancaman bencana tanah longsor dan banjir/banjir bandang seperti kecamatan Kare, Dagangan, Wungu, Gemarang, Saradan, Pilangkenceng dan Balerejo. Kegiatan ini juga bersinergitas dengan BUMN dalam hal ini dari Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo.

“Akar wangi yang terkenal dengan vetiver itu mempunyai ciri khas akarnya dapat tumbuh kedalam sampai 5 meter lebih, inilah yang akan menjadi penyangga, menjadi pilar untuk menghindari terjadinya tanah longsor dan ketika ini ditanam di wilayah yang miring ,” jelas Bupati Madiun setelah melakukan penamanan akar wangi serentak kepada media.

Atinya , lanjut Bupati ,juga akan menghambat turunnya air ke bawah sehingga air akan meresap kedalam tanah secara maksimal dan disinilah awal kita menanam tanamanan itu dan juga sebagai bagian dari pembudidayaan vetiver tersebut,”

Dalam rangka hari sedunia Bupati mengungkapkan, kita itu diberi oleh Tuhan sesuatu alam yang melimpah termasuk air didalamnya dan ini adalah kewajiban kita untuk menjaga. Kualitas air itu tergantung manusianya nanti bagaimana mengelola di lingkungan air tersebut misalkan pengelolaan sampah dan sebagainya, tegasnya. [dar]