Penanaman Pohon Pule Butuh Waktu Sekitar Enam Jam

Pemkot Madiun melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun menanam pohon Pule pengganti di depan Mcdonald sudah berdiri tegak di pertigaan jalan dr. Sutomo dan jalan Panglima Sudirman Kota Madiun. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Pohon Pule pengganti di depan Mcdonald sudah berdiri tegak kini. Penanaman pohon berdiameter bawah mencapai 3,2 meter itu memakan waktu sekitar enam jam dari proses pemindahan. Perlakukan khusus diberikan agar pohon dapat tumbuh di lokasi yang baru itu.

”Pemindahan kita mulai jam 16.00 kemudian langsung penanaman sampai 22.30. Kita jeda sebentar saat Maghrib dan lanjut sampai selesai,” Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun Jemakir, Rabu (16/12).

Pemindahan dan penanaman pohon pule dari Jalan Barito itu setidaknya membutuhkan 20 orang petugas. Delapan lainnya merupakan tim ahli tanah dan tanaman dari Kediri. Sedang untuk alatnya membutuhkan truk tronton dan mobil crane berkapasitas 45 ton. Sebab, berat pohon yang diprediksi sudah berusia di atas 50 tahun itu berkisar 15 ton. Pohon merupakan sumbangan dari warga di Jalan Barito.

”Pohon itu ada di halaman belakang. Kalau menurut orang-orang dan melihat besaran batang, perkiraan sudah berusia 50 tahun lebih,” jelasnya sembari menyebut keliling pohon berkisar 4,5 meter.

Pohon tersebut, lanjut Jemakir, lebih besar dari yang dulu. Diameter yang dulu hanya sekitar 2,8 meter. Pohon tersebut akhirnya mati setelah beberapa waktu kemudian. Pemkot mendapatkan pengganti dari sumbangan warga di Jalan Barito tersebut.

Jemakir menyebut pemilik pohon tidak tinggal di Kota Madiun. Rumah yang bersangkutan kosong. Proses serah terima dilakukan dengan kerabat warga tersebut yang bertempat tinggal tak jauh dari lokasi.

”Saat ini kita berikan perlakuan-perlakuan khusus seperti pemberian pupuk organik, kalsium, dan penetralan PH tanah. Tim ahli dari Kediri juga terus mendampingi dan memonitoring,” terangnya.

Pohon juga telah mendapatkan perlakuan khusus selama proses pemindahan. Jemakir menyebut proses sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir. Artinya, pohon tidak langsung dipindah begitu saja. Proses pemindahan dimulai dari pemangkasan batang dan ranting serta pemutusan bagian akar. Tetapi pohon masih dalam kondisi berdiri di tanah.

Perlakuan diberikan agar pohon tetap hidup. Saat terlihat muncul tunas, pohon baru dirobohkan. Perlakuan khusus diberikan lagi agar tetap hidup dalam kondisi roboh. Begitu pertumbuhan tunas dan akar terlihat, pemindahan dilakukan.

”Ketika tanda kehidupan ini terlihat, baru kita mulai proses pemindahan. Jadi yang ini kita tahu karena mengikuti prosesnya dari awal hingga masa karantina. Kalau yang dulu karena pohonnya dari luar daerah, kita hanya tahu saat sudah sampai di sini,” pungkasnya. [dar]

Tags: